Direktur Penataan dan Administrasi Desa, Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), Dra.Lusje Anneke Tabalujan M.Pd pimpinan pelatihan P3PD Kemendagri untuk Provinsi Maluku membantah tudingan bahwa pihaknya menelantarkan ratusan peserta pelatihan di Maluku.
Sebab, menurut dia, pihaknya telah melaksanakan kegiatan sesuai rencana, serta sudah membayar biaya yang dikeluarkan peserta berdasarkan pertanggungjawaban yang masuk akal.
Sebagaimana diberitakan, ratusan perangkat desa yang terdiri dari aparatur pemerintah desa dan pengurus kelembagaan desa, diundang untuk mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas selama tiga hari di Kota Ambon, 17-20 September.
Peserta yang berasal dari Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) itu diminta mengikuti pelatihan dengan biaya perjalanan ditanggung masing-masing. Nanti setelah kegiatan selesai, akan di-reimburce (dibayar kembali) oleh panitia penyelenggara.
Usai kegiatan, biaya tersebut memang kemudian dibayar kembali oleh penyelenggara. Hanya karena persoalan waktu pembagian biaya pengganti itu agak terlambat, sehingga membuat oknum peserta bicara ke media.
Direktur Penataan dan Administrasi Desa, Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), Dra. Lusje Anneke Tabalujan M.Pd menilai langkah yang dilakukan oknum peserta itu terlalu gegabah. Sebab, tentunya, lanjut Lusje, pihaknya tidak mungkin menelantarkan peserta. Hanya saja masalah pembagian yang butuh waktu.
“Kan pembagiannya serentak pada saat hari terakhir peserta selesai mengikuti pelatihan. Jadi untuk 468 perangkat desa diproses tidak bisa dalam hitungan satu-dua jam saja. Ini kan ratusan orang,” terang Amanah. “Jadi mungkin peserta kelamaan nunggu jadi mengeluh,” tambah dia.
Selain itu, Lusje menambahkan, pihaknya tidak begitu saja langsung mengganti biaya yang dilaporkan oleh para peserta kepada penyelenggara. Pihak panitia harus melakukan kroscek sehingga biaya pengganti yang dikeluarkan itu masuk akal dan dapat dipertanggujawabkan.
“Hal ini yang memerlukan waktu,” tegas Lusje.
Hingga berita ini naik, ia memastikan pembayaran sudah selesai dan para peserta pelatihan P3PD di Ambon dan Maluku Barat Daya ini tidak terlantar dan kembali ke desanya dengan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk masyarakat desa.
Editor: Labes Remetwa