
Menurut Bruno pemalangan tersebut dilakukan diatas asset daerah. Kepala Ohoi isso sepakat terhadap pernyataan itu. Menurutnya, pemalangan yang dilakukan merupakan Tindakan yang tidak tepat.
Langgur, suaradamai.com – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara akhirnya membuka Pemalangan di depan Pintu masuk Tempat pembuangan akhir (TPA) Isso. Selasa, (30/3/2021).
Perwakilan Pemerintah daerah yang terdiri dari Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), staff ahli bupati, Bagian Hukum, Kesbangpol, Pol PP, dinas Lingkungan hidup, polri, dan Camat Kei Kecil timur turun langsung ke Ohoi Isso bertemu Kepala Ohoi.
Pemalangan di depan pintu masuk TPA isso oleh masyarakat adat ohoi isso telah dilakukan sejak tanggal 24 maret kemarin. Berdasarkan hasil penelusuran reporter suaradamai.com, alasan pemalangan merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah daerah karena telah melantik kepala ohoi isso yang menurut mereka tidak benar.
Saat pertemuan Bersama Kepala ohoi isso Vinsentius Jamrewav, Assinten I Bruno Ohoiwutun menyampaikan harapan agar pemalangan yang dilakukan oleh warga dapat dicabut sehingga petugas kebersihan dapat Kembali bekerja.
Menurut Bruno pemalangan tersebut dilakukan diatas asset daerah. Kepala Ohoi isso sepakat terhadap pernyataan itu. Menurutnya, pemalangan yang dilakukan merupakan Tindakan yang tidak tepat.
“Jika masalahnya adalah proses kepala ohoi maka Tindakan ini tidak ada sangkut paut, jika alasannya bahwa tanah yang ditutup 10 meter sebelum masuk TPA belum dibayar juga tidak mungkin benar,” Ucap Vinsentius.
Selesai pertemuan, Tim Bersama-sama Kepala Ohoi menuju langsung lokasi TPA dan membuka langsung palang yang terpasang pukul 15. 30 Wit kemarin.
TPA isso sudah dua kali dipalang masyarakat. Pemalangan pertama terjadi karena masyarakat menemukan Limbah Covid-19 Di lokasi pembuangan dan pemalangan, kedua terjadi 24 Maret akibat protes masyarakat adat kepada pemerintah karena pelantikan kepala ohoi yang di anggap tidak benar.
Otys Jamrewav, salah satu pemuda yang menolak pelantikan dilakukan lantaran dianggap kepala ohoi isso vinsentius jamrewav telah melakukan pemalsuan tanda tangan dan telah dilaporkan ke kepolisian. Oleh karena itu, Masyarakat adat merasa telah tertipu sehingga mereka keberatan atas pelantikan dimaksud.
Pengakuan berbeda disampaikan Vinsensius, ia menjelaskan procedural yang dilalui hingga proses pelantikan kepala ohoi telah sesuai dengan prosedur.
“Saya sebagai calon tunggal saat keputusan Riin kot pada tahun 2015.Tuduhan tentang pemalsuan tanda tangan kepala marga tidak benar. Saya punya surat asli tanda tangan itu, dan jika sesuai adat tradisi kami yang memiliki hak untuk posisi ini,” tegas Vinsentius.
Editor: Petter Letsoin
Baca juga: