Kolaborasi ini dimaksudkan agar meningkatkan kualitas produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM Ikan Asap.
Tual, suaradamai.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tual bekerja sama dengan Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) dan Politeknik Negeri Ambon (Polnam), melakukan penguatan terhadap kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Ikan Asap.
Pembantu Direktur (Pudir) IV Bidang Kerja Sama Polikant Ismail Marasabessy menjelaskan, program penguatan UMKM Ikan Asap ini berawal dari bantuan hibah Dinas Perikanan Tual kepada kelompok UMKM.
Awalnya, Pemkot Tual akan bekerja sama dengan Polikant untuk merakit alat pengasapan ikan, dan kemudian langsung diserahkan ke kelompok UMKM. Dalam perkembangan, lanjut Marasabessy, dianggap penting dalam pemberian bantuan harus didukung dengan pembinaan terhadap kelompok UMKM.
Kerja sama berlanjut dengan adanya dukungan dari Ditjen Vokasi Kemendikbud RI melalui program Matching Fund 2022, yang mana Polikant sebagai pemenang program kemudian berperan sebagai pihak yang memberikan pembinaan.
“Dinas Perikanan Tual sebagai pendana utama dalam kegiatan Matching Fund ini, yang kerja sama dengan Politeknik Perikanan Negeri Tual dan didukung Politeknik Negeri Ambon,” jelas Marasabessy dalam FGD ketiga tentang Penguatan UMKM Ikan Asar di Aula Kantor Wali Kota Tual, Sabtu (10/12/2022).
“Matching Fund sendiri adalah kegiatan yang menggabungkan dua dana, dana utama dari Dinas Perikanan untuk pengadaan peralatan pengasapan, kemas vakum, plastik vakum, dan freezer. Sementara kegiatan penguatan non-fisik, itu adalah pendanaan dari Ditjen Vokasi yang dalam hal ini diwakili oleh Polikant,” tambah Marasabessy.
Kolaborasi ini dimaksudkan agar meningkatkan kualitas produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM Ikan Asap. Marasabessy menambahkan, ada tiga fokus dalam kegiatan penguatan UMKM ini.
Pertama, penanganan bahan baku ikan segar. Pada tahap ini, Dinas Perikanan Tual memberikan bantuan freezer. Polikant berperan melakukan pembinaan seputar manfaat freezer untuk kesegaran ikan.
Kemudian, pengolahan ikan asap. Dinas Perikanan menggelontorkan sejumlah dana untuk pembuatan alat pengasapan. Alat yang disebut LPI-03 itu dibuat lebih modern, dengan menggunakan rak roda berputar sehingga memudahkan proses pengasapan ikan. Alat tersebut didesain oleh Polikant, sementara Poltek Ambon merancang alat kontrol rak roda berputar.
“Pelatihan penggunaan alat pengasapan untuk pelaku UMKM juga dilakukan oleh Polikant,” tambah Marasabessy.
Selanjutnya, packaging atau pengepakan/pengemasan. Pada tahap ini juga Dinas Perikanan Tual membiayai pengadaan kemasan, yang didesain oleh Polikant. Selanjutnya Polikant pun melatih pelaku UMKM tentang cara pegepakan dos dan kemas vakum.
Selain itu, dalam kegiatan FGD di Aula Kantor Wali Kota Tual, anggota Tim Matching Fund Syahibul Kahfi Hamid juga memberikan materi tentang manajemen usaha UMKM Ikan Asap secara sederhana kepada pelaku UMKM yang menerima bantuan.
Marasabessy berharap, kolaborasi ini dapat meningkatkan keberdayaan pelaku UMKM Ikan Asap di Kota Tual. Sekaligus menjadikan produk UMKM sebagai oleh-oleh khas Kota Tual.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kota Tual Salma Laisouw mengatakan, pihaknya akan terus mengontrol dan mengevaluasi progres dari bantuan yang diberikan kepada pengolah dan pemasar hasil perikanan ini secara berkala.
Ia harap, dengan bantuan dan kolaborasi yang dilakukan bersama Polikant dapat meningkatkan daya saing UMKM. Dinas Perikanan, lanjut Laisouw, juga akan terus berkolaborasi dengan Polikant untuk melakukan pembinaan kelompok-kelompok nelayan, pembudidaya, serta pengolah dan pemasar hasil perikanan di Tual.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: