Pemuda Katolik Angkat Bicara Soal Kasus Bupati Malra

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kabar tentang dugaan pelecehan seksual ramai dibahas di berbagai media sosial. Bahkan hasil foto dokumen laporan polisi dan foto korban pun ikut dibagikan.


Langgur, suaradamai.com – Pemuda Katolik Komisariat Cabang Maluku Tenggara (PK Komcab Malra) angkat bicara soal kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Bupati Malra.

Kabar tentang dugaan pelecehan seksual ramai dibahas di berbagai media sosial. Bahkan hasil foto dokumen laporan polisi dan foto korban pun ikut dibagikan.

Kondisi ini membuat Pemuda Katolik tidak tinggal diam. Bagi Pemuda Katolik, kondisi tersebut tentu dapat membuat situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara menjadi gaduh.

Melalui siaran pers yang diterima Suaradamai.com, Pemuda Katolik Komcab Malra mengimbau kepada semua pihak, elemen pemuda, terutama anggota Pemuda Katolik di mana saja berada, untuk tidak mengembangkan opini-opini yang menyesatkan dan mengadu domba masyarakat.

Terutama melalui media-media sosial, Pemuda Katolik mengingatkan bahwa penerapan UU 19 tahun 2016 tentang ITE bertujuan untuk menjaga setiap orang tidak sebebas-bebasnya mengemukakan pendapat di ruang publik dengan memfitnah, menyebarkan berita bohong, menyampaikan ujaran kebencian dan lain-lain.

“Kami harus mengingatkan ini agar jangan sampai ada yang menjadi korban dari penerapan pasal 27 UU ITE itu sendiri,” kata Pjs. Ketua Pemuda Katolik Komcab Malra Izaak Ignatius Setitit, lewat siaran pers.

Ia menambahkan, saat ini kita telah masuk dalam tahapan Pemilu 2024. Semua orang mengharapkan pesta demokrasi 2024 berlangsung secara damai dan riang gembira.

Olehnya itu, Pemuda Katolik mengajak semua pihak menghadapi segala isu yang berkembang menyangkut persoalan hukum, politik, keamanan, sosial dan lain-lain, dengan cara yang baik dan benar.

Pemuda Katolik, lanjut Setitit, akan akan turut serta dalam mengawal proses hukum yang sedang berjalan agar tidak ada pihak yang dapat dirugikan dalam proses ini.

“Biarlah hukum ditegakkan seadil-adilnya, sekalipun penguasa di daerah sekalipun,” tegas Setitit.

Yang paling penting saat ini di Kepulauan Kei, bagi Pemuda Katolik, adalah kita telah masuk di bulan September. Sebagai orang Kei, beberapa hari kedepan, tepatnya 7 September, akan memperingati hari Nen Dit Sakmas, sosok perempuan hebat yang mempunyai peran sangat besar dalam hukum adat Larvul Ngabal.

Pemuda Katolik mengingatkan bahwa, peringatan hari Nen Dit Sakmas, baru ditetapkan dalam masa kepemimpinan Bupati Malra M. Thaher Hanubun.

Olehnya itu, Pemuda Katolik mengharapkan, Bupati Thaher Hanubun dapat menjalani proses hukum ini dengan baik sebagai penghormatannya kepada sosok perempuan yang sangat dihargai semua orang kei di mana saja berada.

Editor: Labes Remetwa

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU