Perkuat Ketahanan Pangan, Apakah Hanubun Bakal Hidupkan Kembali “Ve’e Kes Yang”?

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ketahanan dan kemandirian pangan merupakan fokus keempat yang diprioritaskan oleh Bupati Malra M. Thaher Hanubun dan Wakil Bupati Charlos Viali Rahantoknam selama lima tahun.


Langgur, suaradamai.com – Bupati Maluku Tenggara (Malra) M. Thaher Hanubun dan Wakil Bupati Charlos Viali Rahantoknam, punya enam fokus penting yang bakal menjadi prioritas selama lima tahun kedepan. Salah satunya adalah ketahanan dan kemandirian pangan.

Hal itu dikemukakan oleh Bupati Hanubun dalam Rapat Paripurna Penyampaian Pidato Perdana di Kantor DPRD Maluku Tenggara, Maluku, Jumat (7/3/2025).

Menurut Hanubun, Maluku Tenggara mempunyai potensi besar dalam mewujudkan swasembada pangan. Pemkab Malra, lanjut dia, berkomitmen mendukung program ketahanan pangan melalui diversifikasi pangan dengan mendorong konsumsi pangan lokal, terutama hasil laut dan umbi-umbian.

Hanubun mengatakan, ada lima upaya strategis yang bakal diambil untuk memperkuat ketahanan pangan, yakni sistem monitoring terintegrasi, operasi pasar pangan murah, koordinasi multi stakeholder, dan strategi kemandirian pangan kepulauan.

Dalam strategi kemandirian pangan kepulauan ini, lanjut Hanubun, pihaknya akan melakukan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal (hasil laut dan umbi-umbian), pemberdayaan petani dan nelayan skala kecil (permodalan, teknologi, pemasaran), dan pengelolaan cadangan pangan lokal untuk stabilisasi harga.

Kaitan dengan ketahanan pangan ini, pada tahun 2021 lalu, Pemkab Malra meraih penghargaan TPID Awards. Kabupaten Maluku Tenggara bersama dua daerah lainnya ditetapkan sebagai TPID Kabupaten/Kota Terbaik untuk wilayah Nusa Tenggara-Maluku-Papua.

Penghargaan ini merupakan tanda pengakuan dari Pemerintah Pusat atas inovasi ketahanan pangan yang digagas Bupati Hanubun melalui “Ve’e Kes Yang”.

Kini, pada periode kedua pemerintahannya, Hanubun juga berfokus untuk memperkuat ketahanan pangan. Apakah “Ve’e Kes Yang” juga akan dihidupkan kembali? Menjawab itu, Bupati Hanubun tidak mengiyakan dan juga tidak membantah.

Dalam wawancara usai penyampaian pidato perdana, Bupati Hanubun mengatakan, salah satu masalah utama dalam menjalankan program “Ve’e Kes Yang” pada 2020 lalu adalah ketersediaan bibit yang kurang memadai.

“Covid dulu kita sudah pernah bikin “Ve’e Kes Yang”. Cuman, masalahnya kemarin TNI-Polri pergi minta bibit di dinas, bibit seng ada. Nah, itu yang jadi catatan penting,” kata Hanubun.

“Habis ini saya coba telusuri kenapa bibit itu seng ada. Kalau itu seng ada, ini hal yang menjadi prioritas,” tambah Hanubun.

Fokus ketahanan dan kemandirian pangan ala Hanubun-Rahantoknam juga bertujuan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hanubun ingin agar makanan yang disajikan merupakan pangan lokal.

“Karena besok lusa kan ada kasih makan makanan gratis. Ini jangan sampai kita masukkin telor, ayam. Katong usahakan mungkin kalo telor ayam katong belum bisa, katong [punya] kebon itu (kebun perbekalan/ve’e kes yang). Masyarakat Ohoinol maupun masyarakat sekeliling kota ini, supaya sayur mayur ini bisa,” ujar Hanubun.

Editor: Labes Remetwa


Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU