Politeknik Perikanan Negeri Tual kembali menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual.
Langgur, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual kembali menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara. Pudir IV Polikant Ismael Marasabessy mengatakan, pihaknya ingin menjadikan Enbal Crispy Rumput Laut (ECRL) sebagai oleh-oleh khas Kepulauan Kei.
“Sehari dua ini saya mau ke Pak Bupati dan Pak Wali Kota. Kami akan tindaklanjuti kerja sama yang dulu pernah dilakukan. Dulu itu hanya sebatas OPD, kasih pelatihan. Ini saya mau masuk langsung pada Malra 1 dan Tual 1, untuk membawa ini sebagai ikon Kei,” jelas pria yang menangangi bidang kerja sama di Polikant itu kepada suaradamai.com baru-baru ini.
Apa itu Enbal Crispy Rumput Laut?
Tim Peneliti Polteknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) sejak tahun 2014 lalu – memanfaatkan dana hibah dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) – mengembangkan Enbal Chrispy Rumput Laut (ECRL), sebuah olahan dari singkong (Kei: enbal) dan rumput laut.
Kegiatan ini kemudian dijadikan bisnis kampus lewat hibah Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) Kemristekdikti pada tahun 2018 lalu. Sejak saat itulah produk ECRL mulai dipasarkan.
Polikant sudah memproduksi ribuan dos ECRL. Mereka memasarkannya di Mitra Mart (Tual), Gotta Supermarket (Maluku Tenggara), Bandara Karel Sadsuitubun, Bandara Pattimura Ambon, beberapa toko di Malra dan Tual. Bahkan sudah memasarkan hingga Negara Belanda.
Sekarang Polikant sudah dapat memproduksi ECRL dalam empat varian rasa, yakni rasa original, rasa abon ikan, rasa keju, dan rasa cokelat. Produk ini mampu bertahan 6 sampai 7 bulan.
Aman dan kaya nutrisi
Ismael mengatakan, produk ini dilengkapi dengan label kemasan yang telah memenuhi undang undang pangan (halal, PIRT, expired, dan alamat tempat produksi, AKG, komposisi) sehingga keamanannya terjamin.
Enbal Crispy Rumput Laut diversifikasi dengan mengubahnya menjadi camilan yang difortifikasi (ditambahkan) rumput laut supaya tinggi serat sehingga bermanfaat bagi kesehatan. Komposisi ECRL terdiri atas singkong (enbal), rumput laut, gula, garam, telur, dan mentega.
Jika melihat pada informasi nilai gizi yang tertera pada kemasannya, ECRL mengandung energi total 2.164 kkal atau 106%, HCN <3 mg/kg (sangat aman dikonsumsi), protein 9,4 g atau 16%, lemak 170 g atau 246%, karbohidrat 161,7 g atau 56%, serat pangan 7,1 g atau 5,99%, vitamin A 1776,6 g atau 222%, vitamin E 5,3 mg atau 44%, vitamin B1 0,1 mg atau 12%, vitamin B2 0,3 mg atau 26%, vitamin B6 0,2 mg atau 13%, vitamin C 8,3 mg atau 8%, asam folat 39,7
g atau 10%, sodium 560,1 mg atau 28%, kalsium 191,1 mg atau 19%, fosfor 216,3 mg atau 31%, besi 3,4 mg atau 23%, zinc 1,2 mg atau 17%, dan magnesium 22,5 mg atau 7%.
Teaching industri
Pengolahan ECRL dijadikan sebagai teaching industri. Teaching industri adalah model bisnis di kampus yang dijadikan sebagai tempat praktek bagi mahasiswa.
Selain mahasiswa, Polikant juga sudah membuat empat kali pelatihan kepada kelompok-kelompok masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Dari pelatihan itu, baru satu kelompok, di Ohoi Debut Kecamatan Manyeuw, yang telah melakukan produksi.
Editor: Labes Remetwa
Produk ini dilengkapi dengan label kemasan yang telah memenuhi undang undang pangan (halal, PIRT, expired, dan lain-lain) sehingga keamanannya terjamin.
Baca juga:
- Polikant Jalankan Lima Penelitian tentang Lokasi Perikanan Potensial hingga Pakan
- Prodi TBP Polikant Target pada Tahun 2024 Jadi Prodi Unggulan dalam Bidang Budidaya
- Polikant Laksanakan Webinar Pelatihan Penyusunan dan Klinik Proposal Penelitian
- Perbanyak “Spot Diving,” Dispar Tual Gandeng Polikant Bikin Eksplorasi Bawah Laut