Jika dirangkum dari tahun 2017 sampai 2020, terdapat 39 penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti di Polikant.
Langgur, suaradamai.com – Salah satu tri dharma Perguruan Tinggi adalah penelitian dan pengembangan. Melalui hal tersebut, eksistensi kampus Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) di Indonesia, khususnya Maluku, memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan terobosan di bidang perikanan dan kelautan.
Kampus biru itu telah berdiri sejak 1997 dengan nama Akademi Larvul Ngabal. Pada tahun 2004, Akademi perikanan tersebut beralih status menjadi sebuah perguruan tinggi negeri yang diberi nama Politeknik Perikanan Negeri Tual atau disingkat Polikant.
Sejak berdiri hingga sekarang, banyak penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan Polikant. Tahun ini, di tengah kondisi Pandemi Covid-19, ada lima penelitian yang sementara dijalankan oleh para peneliti di kampus yang mengkhususkan diri pada pendidikan kejuruan (vokasi) itu.
“Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh Polikant sudah cukup banyak. Di sini yang saya rangkum dari 2017 sampai 2020 itu terdapat 39 penelitian yang telah dilakukan, dan penelitian tersebut berkesinambungan. Pada 2020 ini terdapat lima (penelitian) yang saat ini sedang dijalankan,” ungkap Usman Madubun, Ketua Unit Pelaksana Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) sekaligus tenaga pengajar Polikant.
Usman menjelaskan, dari lima penelitian itu, tiga berbentuk aplikasi yang membahas terkait lokasi perikanan potensial di Kepulauan Kei dan membantu nelayan menghitung keuntungan bisnis perikanan. Dan dua penelitian lain tentang pakan ikan untuk budidaya perikanan.
Selaku Ketua UP2M yang memiliki tugas sebagai koordinator penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Usman menambahkan, dana penelitian berasal dari Kemenristek/BRIN yang dibagi menjadi dua, yakni hibah nasional dan dana desentralisasi. Keduanya didapat melalui pengajuan proposal oleh para dosen peneliti.
Proposal disetujui apabila sesuai dengan rencana strategis Polikant dalam membantu pemerintah daerah mengembangkan perikanan dan kelautan. Menurut Usman, Renstra Polikant juga disusun dengan memperhatikan RPJMD Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.
“Kami mendukung dari segi ilmiah yakni penelitian yang kami miliki maka dapat berjalan searah tanpa adanya biaya dari Kota ataupun Kabupaten,” kata Usman.
Usman menambahkan, hasil penelitian Polikant berupa produk dan aplikasi/dokumen. Contoh produk jadi yang berawal penelitian adalah Enbal Crispy, olahan pangan lokal (singkong/enbal) dan rumput laut.
“Penelitian ini jika dikembangkan lagi kedepannya dan didukung oleh pemerintah maka dapat membantu perkembangan daerah kedepannya,” pungkas Usman.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga:
- Prodi TBP Polikant Target pada Tahun 2024 Jadi Prodi Unggulan dalam Bidang Budidaya
- Polikant Laksanakan Webinar Pelatihan Penyusunan dan Klinik Proposal Penelitian
- Perbanyak “Spot Diving,” Dispar Tual Gandeng Polikant Bikin Eksplorasi Bawah Laut
- FOTO: Aktivitas Perkuliahan di Polikant di Tengah Pandemi Covid-19