Prodi TBP memiliki sembilan program kerja unggulan yang diharapkan dapat menjawab target 2024.
Langgur, suaradamai.com – Sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor andalan pembangunan di Indonesia, khususnya Provinsi Maluku. Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan Jurusan Tekonologi Hasil Perikanan Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant), yang memiliki peran besar menghasilkan SDM bidang budidaya, optimis menjadi program studi unggulan dalam bidang budidaya pada tahun 2024.
Ketua Program Studi TBP Polikant Lany Metungun ketika ditemui suaradamai.com di ruang kerjanya, Senin (20/10/2020) menjelaskan, untuk mencapai target itu, ada empat misi yang mereka jalankan antara lain (1) menyelenggarakan kegiatan akademik di bidang tekonologi budidaya perikanan yang mampu menghasilkan SDM profesional, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan YME; (2) meningkatkan keahlian dan keterampilan yang berbasis pengetahuan dan tekonologi di bidang teknologi budidaya perikanan yang bermanfaat bagi masyarakat; (3) menghasilkan tenaga yang terampil, berkualitas, berjiwa wirausaha, peduli lingkungan dan masyarakat, serta mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional dan mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas; dan (4) menempa insan akademik yang berintegritas, menjunjung tinggi etika dan moral, serta keluhuran budaya lokal di tengah keragaman budaya nasional dan internasional.
Porgram kerja
Adapun program kerja atau kegiatan yang dilaksanakan untuk menjawab empat misi tersebut antara lain meningkatkan kualifikasi dosen, meningkatkan jumlah kompetensi SDM, pembinaan dan pengembangan jenjang karir dosen, menguatkan sistem penjaminan mutu internal dan meningkatkan akreditasi, pengembangan teaching industri, pengembangan sertifikasi bagi mahasiswa, meningkatkan pelayanan laobratorium, meningkatkan jumlah riset/penelitian terapan dan publikasi, dan bekerja sama dengan industri.
Prodi TBP, kata Lany, terus berupaya meningkatkan kualifikasi dosen. Presentasi dosen berkualifikasi pendidikan doktor (Dr) atau S3 di TBP pada tahun 2018 sudah mencapai 11,62 persen atau dua orang. Yang sementara studi S3 berjumlah 3 orang. Direncanakan tahun ini ada satu lagi yang melanjutkan pendidikan S3. Sementara dosen S2 berjumlah empat orang.
Selain itu, pihaknya juga berupaya meningkatkan jumlah kompetensi SDM melalui dosen bersertifikat pendidik. “Hanya ada dua dosen di TBP yang belum memiliki sertifikat pendidik,” jelas Lany.
Program kerja ketiga adalah pembinaan dan pengembangan jenjang karir dosen. Pada tahun 2018, presentasi tenaga kependidikan yang bersertifikasi kompetensi sebesar 58,33 persen.
TBP juga berusaha menguatkan sistem penjaminan mutu internal dan meningkatkan akreditasi. “Prodi TBP sudah berakreditasi B,” jelas Lany.
Adapun program berikutnya yakni pengembangan teaching industri. Pengembangan program ini sudah mencapai 70 persen.
Selain dosen, ada juga pengembangan sertifikasi bagi mahasiswa. Presentasi lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi pada tahun 2019 mencapai 90 persen. Lany mengatakan, tahun ini program sertifikasi ini tetap dijalankan.
Prodi TBP juga mengusahakan peningkatan pelayanan laboratorium bagi pengguna internal dan eksternal, dimana indikator kinerjanya yakni jumlah laboratorium harus memiliki SOP pengguna peralatan. “Hampir semua laboratorium memiliki SOP,” jelas Lany.
Prodi TBP, lanjut Lany, sementara berupaya meningkatkan jumlah riset/penelitian terapan dan publikasi pada jurnal nasional dan internasional. Sudah ada 15 dosen yang memiliki riset terapan serta 12 dosen mempublikasikan jurnal nasional dan internasional.
TBP juga sudah bekerja sama dengan industri, baik itu di Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan kota-kota lain di Indonesia.
Jumlah mahasiswa meningkat
Jumlah mahasiswa baru (maba) yang masuk Program Studi Tekonologi Budidaya Perikanan dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 maba berjumlah sekitar 50 mahasiswa, meningkat pada tahun 2019 menjadi 60 mahasiswa, dan meningkat pada tahun 2020 menjadi 70 mahasiswa.
Sementara itu, lulusan pada tahun 2017 berjumlah 36 orang dengan rata-rata IP 3,17. Pada tahun 2018, jumlah lulusan 30 orang dengan rata-rata IP 3,20. Terakhir pada tahun 2019, berjumlah 35 orang dengan rata-rata IP 3,50.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: