Langgur, Suaradamai.com – Terkait Kunjungan kerja (kunker) Presiden RI Joko Widodo di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yang telah usai pada 14 September 2022 lalu memberikan dampak positif bagi pembangunan di Malra.
Dari kunjungan kerja Presiden Jokowi, Pemkab Malra masuk dalam anggaran pada APBN tahun 2023 untuk proyek revitalisasi pasar Langgur.
Hal ini disampaikan Bupati setempat M. Thaher Hanubun disela-sela kegiatan sosialisasi rencana revitalisasi Pasar Langgur yang dipusatkan di balai Ohoi Langgur, Rabu (14/12/2022).
Sosialisasi ini melibatkan sejumlah pimpinan OPD teknis diantaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR), Perindustian Perdagangan dan Tenaga Kerja (Perindagnaker), serta para pedagang.
Bupati Hanubun berkesempatan berdialog sekaligus mendengar saran dan tanggapan dari para pedagang yang saat ini menempati lokasi pasar Langgur yang akan direvitalisasi dan menjelaskan terkait proyek rehabilitasi Pasar Langgur yang rencananya dimula pekerjaannya pada bulan Januari 2023.
“Sesuai rencana itu akan dikerjakan selama 6 bulan kedepan dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp.80 miliar,” ungkap Hanubun.
Sejumlah keluhan mulai dari pertanyaan, permintaan dan harapan disampaikan para pedagang kepada Pemkab Malra lewat Bupati terkait dengan nasib lokalnya (kios-kios) masuk dalam rencana revitalisasi.
Para pedagang ingin kepastian dari Pemkab apakah setelah pasar Langgur direvitalisasi (direhabilitasi), mereka bisa menempati lokal (kios) kembali untuk berdagang.
Ketakutan mereka (pedagang) adalah nantinya jika tahun depan pasar tersebut sudah siap untuk ditempati, para pedagang ini tidak lagi menempati lokal-lokal yang sebelumnya menjadi milik mereka.
Terkait keluhan para pedagang, Bupati pun menyatakan dengan tegas sekaligus memerintahkan Kadis Perindagnaker agar memperhatikan dan mencatat permintaan pedagang tersebut.
Mendengar permintaan tersebut, Bupati Hanubun langsung memerintahkan Kadis Perindag agar mendata kembali para pedagang yang lokalnya (kios) terkena dampak revitalisasi, agar setelah revitalisasi pasar tersebut rampung maka para pedagang ini menempati kembali kios mereka sebelumnya tanpa dipungut bayaran apapun.
Bupati Hanubun memastikan, setelah revitalisasi Pasar Langgur ini selesai, maka tidak akan ada calo atau seseorang pun yang akan coba-coba memperjual-belikan lokal-lokal milik pedagang tersebut.
“Saya sudah dengar informasi tentang ada calo atau oknum-oknum tertentu yang memborong/membeli lokal-lokal tersebut dan menjual kembali kepada pedagang. Kepala dinas teknis, kepala pasar dan kontraktor, saya ingatkan, jangan coba-coba ada calo dalam proyek ini,” tegas Bupati.
“Saya akan pastikan dan cek kembali. Jika nanti pasar ini sudah siap untuk ditempati oleh para pedagang, dan ada oknum-oknum (calo) yang memperjualbelikan lokal-lokal milik pedagang, maka akan berhadapan langsung dengan saya,” tandas Bupati.
Pada kesempatan itu pula, Bupati Hanubun juga meminta dan berharap agar pedagang tidak mudah terprovokasi oleh oknum pihak-pihak tertentu yang sengaja menghambat rencana pekerjaan revitasliasi/rehabilitasi pasar Langgur ini.
“Bapak-ibu para pedagang jangan terprovokasi dengan opini-opini yang berkembang terkait pembangunan pasar ini. Demi Tuhan saya tidak bermaksud menyusahkan masyarakat atau para pedagang pasar. Saya kerja dengan hati,” pungkasnya.
Bupati Hanubun menyampakan terima kasih kepada para pedagang, karena dengan kehadiran mereka dalam sosialisasi tersebut menunjukkan keseriusan dalam rangka revitalisasi.
Baca juga: