Temukan Sampah Medis di TPA, Masyarakat Ohoi Isso Tuntut Pertanggungjawaban

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sampah medis yang ditemukan termasuk sampah medis infeksius bekas penanganan Covid-19 di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur.


Langgur, suaradamai.com – Temuan beberapa sampah medis yang digunakan untuk penanganan Covid-19 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ohoi Isso, membuat masyarakat geram dan menuntut pertanggungjawaban.

Penjabat Kepala Ohoi Isso Irenius Tharob menuturkan, pihaknya menemukan sampah medis seperti pakaian Hazmat (pakaian dekontaminasi, dirancang untuk melindungi pemakainya dari bahan atau zat berbahaya, seperti bahan-bahan kimia, atau agen biologis), sarung tangan, dan beberapa botol infus di lokasi TPA Isso.

“Saya dapatkan informasinya dari masyarakat, sejak hari Senin lalu dan sudah ramai dibicarakan di media sosial,” kata Irenius kepada reporter suaradamai.com di Ohoi Isso, Sabtu (16/1/2021).

Selanjutnya, Pemerintah Ohoi Isso melakukan komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maluku Tenggara. Diketahui, ternyata sampah tersebut merupakan bekas penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sadsuitubun Langgur.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Malra Nurjanah Yunus menjelaskan, sampah medis infeksius seperti yang ditemukan, seharusnya dikelola oleh pihak RSUD. Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi untuk limbah medis tersebut segera ditangani.

Masyarakat Ohoi Isso sangat menyesalkan peristiwa itu. Mereka merasa tindakan tersebut tidak seharusnya terjadi karena bisa berakibat fatal lantaran lokasi TPA tidak jauh dari permukiman penduduk.

Pada Jumat sore lalu, (15/1/2021), masyarakat ohoi setempat menutup pintu masuk ke lokasi TPA dan menuntut Dinas Kesehatan dan RSUD Karel Sadsuitubun Langgur agar bertanggung jawab atas insiden ini.

Tuntutan masyarakat Ohoi Isso antara lain:

  1. Segera mengambil keluar limbah B3 infeksius sesuai protap dan sterilisasi area TPA Ohoi Isso serta ohoi sekitar dengan penyemprotan disinfektan.
  2. Memastikan tidak ada penularan Covid-19 dengan tes SWAB/rapid test antigen terhadap pekerja TPA Ohoi Isso dan masyarakat ohoi sekitar.
  3. Memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan gratis dan pemberian obat serta vitamin sebagai bentuk tanggung jawab atas kelalaian penanganan Limbah B3 Infeksius yang tidak sesuai Protap kepada pekerja TPA Ohoi Isso dan masyarakat Ohoi sekitar.
  4. Menyampaikan permintaan maaf secara resmi dan terbuka melalui media massa (radio, media online, medsos) kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malra lebih khususnya kepada masyarakat ohoi-ohoi sekitar.
  5. Pemalangan akan tetap dilakukan sampai semua tuntutan ini dilaksanakan dan apabila dalam waktu 2 X 24 jam tidak ada itikad baik untuk dilaksanakan, maka kami siap mengambil langkah yang lebih tegas terkait kelalaian tersebut.

Setelah menyampaikan tuntutan tersebut di hadapan Kepala Dinas Lingkungan Hidup serta perwakilan RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, masyarakat Ohoi Isso akhirnya membuka kembali pintu masuk TPA sore tadi.

“Kami harap tuntutan ini dapat segera dipenuhi dan tidak ada lagi terjadi peristiwa seperti ini kedepan,” tutup Irenius.

Editor: Labes Remetwa


Baca juga:

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU