40 peserta kegiatan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata itu mengikuti pelatihan selama tiga hari.
Langgur, suaradamai.com – Dinas Pariwisata Kota Tual tengah berupaya meningkatkan kapasitas SDM untuk mengelola pariwisata di daerahnya. Hari ini, sebanyak 40 pelaku pariwisata dikirim ke Destinasi Wisata Ngurbloat Kabupaten Maluku Tenggara untuk studi lapangan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tual Enggelina Heatubun mengatakan, Ngurbloat merupakan tempat yang bagus untuk dijadikan sebagai tempat belajar pariwisata. Sebab, selain sebagai salah satu destinasi wisata tertua di Kei, pengelolaan pariwisata Ngurbloat sudah baik.
Baca juga:Pesan Sebelum Sampai, Ngurbloat Tawarkan Kemudahan Berwisata
“Mudah-mudahan apa yang tadi dipaparkan oleh Ketua Badan Pengelola Destinasi Wisata Ngurbloat jadi pengetahuan bagi peserta. Kemudian mereka bisa mengadopsi dan mengadaptasi hal-hal baik ke setiap destinasi di Tual. Kalau teori saja itu tidak bisa masuk, kecuali liat (turun lapangan). Mudah-mudahan ini bisa berarti,” ujar Enggelina di sela-sela kegiatan, Rabu (16/9/2020).
40 peserta kegiatan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Wisata itu, terdiri atas pengelola objek wisata, kelompok sadar wisata, dan perwakilan desa wisata. Mereka mengikuti pelatihan selama tiga hari. Dua hari di Rumah Makan Pelangi dan satu hari belajar lapang di Ngurbloat.
Ketua Badan Pengelola Destinasi Wisata Ngurbloat Ronald Tethool mengatakan, terpilihnya Ngurbloat sebagai tempat pelatihan merupakan suatu kebanggaan bagi mereka. Pihaknya akan terus mendukung semua pihak dalam mengembangkan pariwisata di Kepulauan Kei.
Baca juga: Mengapa Tempat Parkir di Ngurbloat Jauh dari Bibir Pantai?
Dalam kegiatan pelatihan, kata Ronald, dia memaparkan tentang pengelolaan kawasan wisata Ngurbloat. Mulai dari manajemen, fasilitas, sarana pra sarana, dan atraksi wisata. Dia juga menunjukkan video visual master plan pembangunan Ngurbloat 5 tahun kedepan dan pelayanan berbasis digital di www.ngurbloat.com. Selanjutnya kunjungan langsung fasilitas di sana, seperti gazebo, kios wisata, cottage, tempat parkir, tourist information centre, cafe, dan resto.
“Sesungguhnya bahwa pesan yang saya sampaikan ke teman-teman pelaku pariwisata di Kota Tual bahwa, 90 persen fasilitas yang ada di Ngubloat adalah murni swadaya masyarakat, 10 persen itu bantuan pemerintah,” ujar Ronald.
Pantauan suaradamai.com, para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan belajar lapangan itu. Dalam setiap kesempatan ada proses tanya jawab.
Baca juga: Pengelolaan Destinasi Wisata Ngurbloat Menuju “Smart Tourism”
Editor: Labes Remetwa