
Ruslan meminta pemerintah daerah lewat dinas pendidikan untuk menyiapkan modul-modul dan fasilitas pembelajaran daring yang baik dalam menunjang proses belajar anak.
Ambon, suaradamai.com – Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Maluku Ruslan Hurasan menegaskan sekolah di Maluku belum memungkinkan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka.
Hal ini, menurutnya, dikarenakan tren pasien positif Covid-19 di Maluku khususnya Kota Ambon masih meningkat.
“Kalau kita melihat, ini harus dievaluasi bersama dan dipikirkan lagi. Tentu dengan mempertimbangkan instruksi dan keputusan pemerintah pusat,” kata Ruslan kepada wartawan di Kantor DPRD Provinsi Maluku, Senin (31/11/2020).
Memang ada intruksi dan keputusan pemerintah pusat tentang pembelajaran tatap muka dilaksanakan pada Januari tahun depan, namun Ruslan menegaskan hal tersebut harus dipertimbangkan dengan matang oleh Pemprov Maluku.
Ruslan juga meminta pemerintah daerah lewat Dinas Pendidikan untuk menyiapkan modul-modul dan fasilitas pembelajaran daring yang baik dalam menunjang proses belajar anak.
“Jadi kita tidak boleh cepat terlena dengan kondisi saat ini. Kita tetap harus memperhatikan mutu pendidikan dengan cara memperhatikan proses belajar mengajar,” katanya.
Untuk diketahui, per 29 November 2020, total pasien Covid-19 di Provinsi Maluku adalah 4.577 pasien (naik 108 dari hari sebelumnya). Pasien yang sembuh ada 3.786 orang dan yang meninggal 61 orang.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: