
“5 tahun terlewatkan.Tahun yang terlewatkan untuk sebuah perubahan di tahun ini dan tahun yang akan datang teruslah berbuat selagi punya keinginan. Nilai bukan sebuah ukuran namun dampaklah yang dirasakan” Jovan.
Langgur, suaradamai – Konsep lingkungan hidup bagi anak bukan hanya sekadar hasil kesepakatan kultural, tetapi diperlukan pembentukan pola pikir sedini mungkin, agar anak paham bahwa mereka harus menghargai dan mencintai alam.
Perilaku positif itu telah ditunjukkan Rahmat Abdula Fernatubun alias Jovan kepada anak-anak di Kampung Wirin Kecamatan Hoat Sorbay.
Bagi Jovan, anak-anak perlu dilibatkan untuk bergerak aktif atau ikut serta menanam pohon bakau.
Dalam menjalankan aksi menyelamatkan lingkungan, Jovan dibantu oleh putrinya Sakina Azhara Fernatubun (1 tahun 7 bulan), Farel (12 tahun) Siswa kelas 6 SD Negri Ngursit, Fikram (7 tahun) siswa kelas 1 SD Negeri gursit, Fahri (5 tahun) Paud Nurul Al-Babohoi wirin.
Jovan mengaku, pasir di kampungnya terus terkikis air sehingga perlu ada pohon bakau untuk menahan laju abrasi. Ketika terjadi pasang naik yang tinggi, rumah di tepi pantai akan tergenang.
“Jalan umum juga sudah dekat dari bibir pantai,” ungkap Jovan.
Jovan mulai menanam bakau sejak lima tahun lalu. Ia melakukan itu atas kesadaran akan bahaya abrasi yang terus mengancam lingkungan tempat tinggalnya.
“Saya kumpul polibek yang tidak dimanfatkan warga, kemudian mencari bibit yang hanyut ke pesisir pantai. Bibit itu berasal dari Pulau Wearhu yang berada di depan kampung kami,” tutur dia.
Ia mengaku sudah ratusan bibit yang dia tanam namun yang berhasil hanya sedikit, sekitar 90an pohon.
“Memang ada talut penahan ombak, namun talut sudah rusak akibat hantaman ombak. Pohon pohon yang ditanam juga ikut rusak,” tegas dia.
Jovan baru saja melakukan pembibitan 100 pohon bakau. Ia mengaku putrinya sudah menanam dua pohon, begitupula teman-teman yang lain. Mereka secara rutin di lokasi pembibitan sambil bermain.

“Ade Naina sudah beri nama untuk dua pohon yang dia tanam. Satu pohon dia beri nama saya dan yang lain nama istri saya. Jadi, setiap air surut dia dan teman-temannya ke lokasi dan mengecek jangan sampai rusak. Biasanya kalau rusak mereka informasikan kepada saya,” jelas jovan.
Jovan telah mengunggah beberapa status pada akun Facebook miliknya, ia menulis:
“5 tahun yang terlewatkan.Tahun yang terlewatkan untuk sebuah perubahan di tahun ini dan tahun yang akan datang teruslah berbuat selagi punya keinginan. Nilai bukan sebuah ukuran namun dampaklah yang dirasakan”
“Menjiwai dan melindungi pantai dan laut merupak peradaban anak pesisir”
“Lestarikan laut dan Pantai sehijau mungkin demi masa depan generasi pesisir di hari esok. Aksi anak pesisir peduli pantai Ohoi Wirin dengan pembibitan 100 pohon mangrove,” Wirin 08/4/2021.
Editor: Petter Letsoin
Baca juga: