Masyarakat binaan ini kemudian mendapat pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya.
Tual, suaradamai.com – Pemerintah Kota Tual melalui Dinas Perikanan terus berupaya meningkatkan produktifitas perikanan, khususnya olahan hasil perikanan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan membentuk masyarakat binaan.
Masyarakat binaan ini kemudian mendapat pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitasnya. Sekretaris Dinas Perikanan Tual Rustam Serang mengatakan, pendampingan dan pelatihan tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2009.
Beberapa produk perikanan yang telah dihasilkan di antaranya abon ikan, pentolan ikan, produk turunan rumput seperti sirup, permen, dan keripik.
“Kami ajarkan kepada masyarakat binaan yang terdiri dari masyarakat sekitar,” kata Rustam kepada suaradamai.com di ruang kerjanya baru-baru ini.
Selain dilatih dalam daerah, masyarakat binaan juga dikirim belajar di luar. Tahun ini sebenarnya ada beberapa orang yang mau dikirim namun karena Pandemi Covid-19 sehingga program tersebut tidak dapat dijalankan.
Masih bergantung pada bahan impor
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat olahan perikanan di masa pandemi ini juga masih bergantung pada bahan impor dari daerah lain. Hal ini disebabkan karena produksi di daerah menurun.
Menurut Rustam, bahkan ikan pun masih harus menunggu pasokan dari luar. Selain itu, bahan untuk bumbu seperti cili dan bawang beberapa waktu lalu juga susah didapat.
“Akibat dampak pandemi, banyak kapal tidak berlayar sehingga pasokan bahan-bahan tersebut menurun. Ini kemudian berdampak pada produktifitas yang juga menurun,” jelas Rustam.
Diharapkan setelah masa pemulihan, masyarakat binaan bisa kembali melakukan produksi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: