Dua proposal yang lolos itu terdiri atas dua kategori, yakni PKM Penerapan Iptek (PI) dan PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PM).
Langgur, suardaamai.com – Sebanyak dua kelompok mahasiswa Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) lolos Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Proposal kegiatan kedua kelompok tersebut mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI.
Melalui surat Nomor 0850/D4/KM.01.00/2024 tertanggal 27 April 2024, tentang Pengumuman Penerimaan Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Vokasi Skema Pendanaan Tahun 2024, ada 401 proposal mahasiswa yang didanai oleh Kemendikbudristek RI, dengan total anggaran sekitar Rp3 miliar.
Dua dari 401 proposal itu berasal dari kelompok mahasiswa Polikant. Proposal pertama oleh Madina Taweatubun dan kawan-kawan, mengajukan proposal dengan judul “Inovasi Alat Press Enbal pada petani Desa Dian Pulau untuk meningkatkan produktivitas dan keamanan pangan lokal”.
Kemudian ada juga Amina Renhoran dan teman-teman, yang mengusulkan proposal dengan judul “Penerapan Iptek Spider Coral sebagai solusi perbaikan terumbu karang yang rusak di Kawasan Pesisir Pantai Wisata Ohoidertawun”.
Sesuai pengumuman, kedua proposal itu mendapat suntikan dana sebesar Rp7 juta per proposal.
Wakil Direktur (Wadir) III Bidang Kemahasiswaan Polikant Syahibul Kahfi Hamid menjelaskan, dua proposal tersebut terdiri atas dua kategori, yakni PKM Penerapan Iptek (PI) dan PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PM).
Lewat PKM PI, mahasiswa Polikant ingin menghadirkan inovasi dalam mengolah bahan baku enbal atau singkong, di Ohoi/Desa Dian Pulau, Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara.
Selama ini, petani mengolah enbal secara tradisional. Enbal yang diparut, dibungkus, dan ditindih menggunakan papan dan batu, sangat sederhana. Lewat PKM Penerapan Iptek, Polikant menghadirkan inovasi teknologi baru, untuk memeras air enbal, lebih maksimal dan lebih cepat.
Kemudian, melalui PKM PM, mahasiswa Polikant berupaya memperbaiki terumbu karang yang rusak di depan Pantai Ngiarwarat, terletak antara Ohoi Ohoililir Kecamatan Manyeuw dengan Ohoi Ohoidertawun Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara.
“Kita sudah buat di Pulau Adranan, Harangur, Bair, Warhu, dan lain-lain” kata Wadir III menyebutkan sejumlah lokasi yang pernah Polikant lakukan transplantasi karang.
Sebagai informasi, dua kegiatan itu masih dalam proses pengerjaan. Suaradamai.com akan memberitakan hasilnya setelah pekerjaan selesai.
Editor: Labes Remetwa
Kedua proposal itu mendapat suntikan dana sebesar Rp7 juta per proposal.