Mereka akan mengikuti Festival Keagamaan Islam itu selama tujuh hari di Bumi Duan Lolat, pada 18-24 Maret 2022.
Saumlaki, suaradamai.com – Dua kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-29 tingkat Provinsi Maluku tiba di Tanimbar, pada Minggu (13/3/2022). Mereka adalah kafilah dari Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Mereka akan mengikuti Festival Keagamaan Islam itu selama tujuh hari di Bumi Duan Lolat, pada 18-24 Maret 2022.
Pada saat itu, Piala bergilir Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-28 tingkat Provinsi Maluku yang diraih Kabupaten Buru, diarak keliling Kota Saumlaki.
Arak-arakan mulai dari Bandara Mathilda Batlayeri, kemudian diarak masuk ke pusat kota hingga berakhir di Sekretariat MTQ di Gedung Perpustakaan, Jalan Ir. Soekarno, Saumlaki.
Ketua Rombongan Kafilah Kabupaten Buru Asisten I Setda H. Masri mengatakan, prestasi yang diraih kafilah dengan semboyan ‘Rete Mena Bara Sehe’ adalah suatu yang harus disyukuri dan dibanggakan karena merupakan hasil perjuangan yang nyata.
“Kabupaten Buru tiba dengan jumlah 65 orang dan siap bertanding mempertahankan juara umum. Hari ini kita baru tiba 58 orang. Sisanya menyusul dengan kapal laut,” kata Masri kepada wartawan di ruang sekertariat MTQ Tanimbar.
Masri mengaku sangat kagum dengan penyambutan yang dilakukan oleh tuan rumah. Ia berharap pelaksanaan MTQ ini sukses serta bisa berikan berkat.
“Dengan kondisi muslim yang hanya empat persen, tetapi luar biasa penerimaannya yang dilakukan oleh Pemda KKT. Atas nama Pemda Buru, kami memberikan apresiasi atas usaha yang dilakukan ini,” ujar Masri.
Masri mengatakan, pihaknya akan memberikan penampilan yang maksimal untuk mempertahankan piala tersebut.
“Kami juga ingin mendapat piala bergilir sebagai juara umum, dan akan mengikuti hampir semua mata lomba, juga optimis bisa mempertahankan juara umum,” tutup Masri.
Selain Buru, Sekda Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Alfons Siamiloy mengantar kafilah MTQ dengan kapal laut.
Setelah sampai di Tanimbar mereka disambut dengan pengalungan syal dan juga tari-tarian.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: