“Hira mehe, yanan ubun it besa. Itu yang menjadi pengikat kita, saya berharap bahwa kita menjaga harkat dan martabat kehidupan sosial dan saling mendukung di antara kita semua untuk pembangunan di kota tual yang jauh lebih baik,” pinta Watubun
Ambon, Suaradamai.com, – Ketua DPRD Maluku Benhur George Watubun (BGW) menghimbau masyarakat Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) jangan terpancing isu-isu yang sengaja disebarkan pihak yang tidak bertanggungjawab.
Menyusul bentrok antar warga yang terjadi antara pemuda Banda Eli dan Yarler, yang terjadi pada, Selasa (31/1).
“Kita minta warga Kota Tual untuk tidak mudah terprovokasi, karena situasi seperti ini dimanfaatkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, untuk mulai melancarkan aksi dengan membangkitkan emosi dengan isu-isu yang tidak bermartabat,” Sebut Watubun via sambungan telepon, Jumat (2/2).
Ia menegaskan, terkait dengan oknum yang dengan sengaja memprovokasi keadaan kami menghimbau kepada Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latief bersama jajaran agar dapat menangkap, dan memproses para provokator juga para pelaku yang memicu sehingga terjadi konflik antar warga, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya.
Mari kita kembali kepada pesan orang tua dan leluhur kita, tentang persaudaraan dan kerukunan yang sejati dalam falsafah orang kei Ain ni ain. Ini yang harus kita pegang teguh dan menjadi sandaran bagi masyarakat kei dimana saja berada dan khususnya yang berada di kota tual.
“Hira mehe, yanan ubun it besa. Itu yang menjadi pengikat kita, saya berharap bahwa kita menjaga harkat dan martabat kehidupan sosial dan saling mendukung di antara kita semua untuk pembangunan di kota tual yang jauh lebih baik,” pinta Watubun
Sebagai ketua DPRD kami terus berkoordinasi dengan rekan-rekan forkopimda, Kapolda dan jajarannya untuk kita melakukan berbagai langkah antisipatif dan kami berterima kasih kepada Kapolda, juga pangdam yang sudah mengirimkan pasukan dan aparat ke daerah daerah untuk mencegah konflik ini agar tidak meluas.
Dirinya juga meminta Stakeholder Pemerintahan, pemuda, agar proaktif mengagungkan narasi damai agar nantinya konflik tidak berkepanjangan.
“Kami juga mengajak seluruh elemen pemuda masyarakat, paguyuban, para tokoh agama, tokoh adat, ratt, orang kay, soa, pemuka adat lainnya mari bahu membahu untuk mendukung apa yang dilakukan oleh Kapolda, Pangdam, Walikota beserta jajarannya,” kara Watubun.
Mari kita junjung tinggi falsafah dan hukum adat kita, yang senantiasa mempersatukan kita.
Dirinya menjelaskan, pengalaman telah membuktikan dalam konflik tidak ada yang diuntungkan, masyarakat yang menjadi korban, provokator yang diuntungkan. Oleh sebab itu mari kita bersatu, hindari apa yang sudah terjadi karena provokasi itu hanya sesaat dan merusak seluruh tatanan kehidupan masyarakat adat di tanah kei.
“Jangan Nodai Ain ni Ain, Tual kota Toleransi Jangan terprovokasi. Situasi sudah seperti ini jangan kita saling menyalahkan lagi. Mari kita menahan diri dan memberi pesan pesan damai kepada semua kita, keluarga dan saudara saudara kita yang bertikai,” Tutup Sekertaris DPP PDI-Perjuangan Maluku tersebut.
Baca juga: