Mantan Ketua Komisi III ini berharap, dengan masuknya Tol Laut Logistik harga barang di Leti bisa stabil.
Ambon, suaradamai.com – Anggota DPRD Provinsi Maluku Anos Yermias lewat Pemerintah Pusat (Pempus) berhasil memperjuangkan Tol Laut Logistik masuk Kecamatan Leti Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Perjuangan Ketua Fraksi Golkar DPRD Maluku itu didasari adanya permintaan warga Kecamatan Leti dan Wetar. Meski pelayanan Tol Laut baru bisa menyinggahi Leti, namun akan disusul Pulau Wetar.
“Jadi sesuai dengan permintaan masyarakat, Leti dan Wetar, tetapi Wetar bersabar sedikit untuk tol laut logistik. Kami respon dan sudah mengajukan revisi ke pengelola Tol Laut dan hasilnya hari ini, dermaga Tomra Leti sudah masuk kapal Tol Laut,” kata Yermias kepada wartawan di Ambon, Selasa (13/4/2021).
Mantan Ketua Komisi III ini berharap, dengan masuknya Tol Laut Logistik harga barang di Leti bisa stabil, mengingat tujuan dari Tol Laut adalah mengurangi kesenjangan harga.
“Harga barang kebutuhan pokok itu, harus dapat disesuaikan karena kontainer sudah mendapat subsidi dari pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut,” jelas Anos.
Anos bilang, jika masyarakat MBD yang sudah disinggahi Tol Laut, masih merasakan harga barang mahal, silakan melakukan komplain ke Pemda setempat. Sehingga lewat dinas terkait dapat melakukan monitoring harga barang.
“Tujuan Pempus, Tol Laut harus bisa menyesuaikan harga atau mengurangi disparitas atau mengurangi kesenjangan di tengah masyarakat,” sambung dia.
Sebagai anggota DPRD dari Dapil 7 MBD dan KKT, Anos sangat merespon masuknya program Tol Laut di Leti. Dia harap, ada muatan balik dari hasil alam yang ada di MBD.
“Dalam rapat di Kementerian, kami sudah membicarakan, bahwa yang selama ini menjadi keluhan masyarakat pengguna jasa Tol Laut adalah harga kontainer mahal, kalau tidak ada muatan balik,” terang Anos.
Oleh sebab itu lewat Komisi III DPRD Maluku, dalam pertemuan di Kementerian bahwa bukan hanya Tol Laut Logistik masuk yang disubsidi tapi muatan balik juga telah mendapat subsidi dari Pemerintah.
Itu artinya komoditi andalan daerah bisa diangkut dengan menggunakan kontainer menuju Surabaya sebagai daerah tujuan ekspor, sama hal dengan wilayah-wilayah yang disinggahi kapal Tol Laut.
Sayangnya, tambah Anos, untuk kontainer ekspor ikan beku dari Larat masih terkendala sistem kelistrikan yang hanya nyala Senin-Kamis.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga:
KOMENTAR TERBARU