TNI/Polri bersama Pemda Malra dan Tual serta unsur kemaritiman lainnya menggelar rapat teknis umum di Mako TNI Angkatan Laut Tual.
Tual, suaradamai.com – Mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus corona melalui laut oleh nelayan andon, TNI Angkatan Laut (Lanal) Tual menginisiasi pertemuan terbatas di Mako Lanal Tual, Sabtu (2/5/2020).
Untuk diketahui, nelayan andon adalah nelayan musiman. Kebiasaannya berpindah-pindah ke beberapa perairan Indonesia tergantung musim. Di Kepulauan Kei, nelayan ini sering menangkap telur ikan layang hingga ikan berukuran besar.
Pertemuan yang berlangsung kurang lebih tiga jam itu, melibatkan Pemerintah Daerah Maluku Tenggara dan Tual, TNI Angkatan Laut, Darat, dan Udara, Polres Maluku Tenggara, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Dumar, Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Tual, Bea Cukai, Syahbandar, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tual.
Adapun unsur yang hadir dalam rapat tersebut ikut terlibat dalam patroli gabungan.
Ada banyak masukkan dari masing-masing unsur yang hadir, namun belum sampai pada keputusan teknis lapangan. Sehingga akan digelar pertemuan kedua pada Selasa (5/5/2020) di Mako TNI AL Tual sambil masing-masing unsur melakukan koordinasi internal dan mengumpulkan data tambahan.
Pada pertemuan berikutnya, TNI AL Tual sebagai inisiator juga akan menghadirkan pihak-pihak lain untuk mengatur strategi penyekatan perairan Kei dari nelayan andon.
Strategi yang akan diatur mulai dari penetapan tujuan kegiatan, sumberdaya (personil, alutsista, dan sebagainya), hingga tahap penindakan. Semua proses ini juga mempertimbangkan protokol kesehatan.
Bagi Wali Kota Tual Adam Rahayaan, pertemuan tersebut dipandang positif. Sebab bukan hanya tentang mengatur strategi untuk mencegah virus corona masuk ke Kepulauan Kei, namun juga memberikan dampak ekologi bagi ekosistem laut di Kei. Pasalnya, setiap musim ada sekitar 100-150 kapal nelayan andon yang mencari telur ikan di Kepulauan Kei. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, tentu produktivitas perairan berkurang.
Nelayan andon yang akan masuk perairan Kei merupakan nelayan yang berasal dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, dimana kedua daerah ini merupakan wilayah zona merah Covid-19.
Dalam diskusi yang berjalan alot itu, ada laporan masuknya lima kapal nelayan andon di Nuhuta, salah satu Pulau di Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara.
Komandan TNI Lanal Tual I. G. P Wisnawa langsung memerintahkan pasukannya untuk menertibkan para nelayan tersebut.
“Besok subuh kita berangkat,” katanya kepada wartawan usai pertemuan.
Editor: Labes Remetwa
Pertemuan kedua akan digelar Selasa (5/5/2020) untuk membahas teknis lapangan.