Bidang perikanan, kehutanan, pertanian, perkebunan, pariwisata, dan lingkungan masuk dalam misi kedua Paslon Maryadat, yaitu mewujudkan ekonomi masyarakat Maluku Tenggara yang sejahtera, maju, inklusif, dan berkelanjutan.
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara nomor urut 1, Martinus Sergius Ulukyanan dan Ahmad Yani Rahawarin (MSU-AYR) atau Maryadat.
Langgur, suaradamai.com – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara nomor urut 1, Martinus Sergius Ulukyanan dan Ahmad Yani Rahawarin (MSU-AYR), berkomitmen untuk mewujudkan Maluku Tenggara yang maju, sejahtera, damai, cerdas, dan bermartabat.
Martinus-Yani Anak Adat (Maryadat) punya tujuh misi/langkah untuk mewujudkan visi tersebut. Salah satu misi adalah mewujudkan ekonomi masyarakat Maluku Tenggara yang sejahtera, maju, inklusif, dan berkelanjutan.
Misi tersebut dijabarkan ke dalam beberapa bidang kerja, yakni lapangan kerja sektor unggulan, regulasi untuk pengembangan UMKM, sinergitas antara industri besar dan kecil, serta ekonomi Malra maju dan inklusif. Empat bidang ini telah dibahas pada edisi sebelumnya.
Selain empat bidang tersebut, ada juga bidang perikanan dan hasil laut, kehutanan, pertanian dan perkebunan, pariwisata, serta penataan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sirkular.
Peningkatan hasil produksi perikanan dan hasil laut lainnya
Dalam rangka meningkatkan hasil produksi perikanan dan hasil laut lainnya, Martinus-Yani merancang enam program, yakni:
- Memastikan kedaulatan pangan ekonomi biru berbasis protein hasil laut melalui program perikanan budidaya laut (marine aquaculture) dan perikanan budidaya pantai (coastal aquaculture) serta perikanan laut dalam (deep sea fishing).
- Memastikan nilai tambah setiap potensi sumber daya pesisir seperti perikanan tangkap, budidaya rumput laut untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.
- Meningkatkan produktivitas hasil perikanan melalui penyediaan infrastruktur pendukung, kelembagaan berbasis komunitas, peningktan kompetensi dan kapabilitas, alat tangkap dan sarana prasarana lainnya.
- Mendorong dan memfasilitasi aktivitas inovasi dan penelitian melalui kerjasama dengan perguruan tinggi lokal, guna mendukung teknik budidaya perikanan pesisir terutama rumput laut, pengadaan benih, teknologi pakan, dan teknik pengendalian penyakit.
- Mendorong peningkatan akses keuangan melalui kredit usaha rakyat (KUR) sektor perikanan dan budi daya rumput laut.
- Mengoptimalkan penggunaan “sasi” laut sebagai bagian dari kearifan lokal untuk melindungi hasil-hasil laut lainnya demi keberlanjutan dan peningkatan hasil produksi.
Rehabilitasi hutan dan lahan dan peningkatan hasil produksi kehutanan dari hutan produksi
Maryadat punya tiga program untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan, serta meningkatkan hasil produksi kehutanan dari hutan produksi, yakni:
- Merehabilitasi hutan dan lahan pola kebun bibit rakyat (KBR) berupa tanaman hutan penghasil kayu dan non kayu yang dikelola langsung kelompok-kelompok masyarakat.
- Merehabilitasi hutan yang rusak menjadi hutan alam, hutan tanaman industri (HTI), dan hutan produksi di mana manfaat sepenuhnya akan dirasakan oleh masyarakat.
- Mengendalikan pemanfaatan hasil-hasil hutan serta melakukan gerakan reboisasi terhadap beberapa jenis tumbuhan endemik untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Peningkatan hasil produksi pertanian dan perkebunan dan peningkatan hasil produksi pangan lokal
Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan perkebunan serta meningkatkan hasil produksi pangan lokal, Maryadat merancang sembilan program, yakni:
- Meningkatkan produktivitas pertanian melalui peningkatan sarana prasarana pendukung pertanian rakyat, teknologi pangan, mekanisasi pertanian, inovasi digital (digital forming), dan memperbaiki tata kelola rantai nilai hasil pertanian.
- Menjamin kertersediaan dan akses pupuk bagi petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas panen dan hasil pertanian, serta pendapatan dan kesejahteraan petani.
- Mengembangkan tanaman palawija melalui bantuan fasilitas perluasan lahan usaha, irigasi lahan kering, dan teknologi pertanian modern.
- Membangun jaringan irigasi modern untuk menunjang pertanian berbasis lahan kering.
- Pengadaan pelatihan tenaga trampil di bidang pertanian.
- Pengadaan bibit tanaman perkebunan berbasis keunggulan komparatif lokal dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan dan kemampuan petani.
- Membangun sentra produksi pangan secara berkelanjutan terutama untuk komoditas lokal singkong dan jagung dan lain-lain.
- Membuka akses bagi para petani melalui pembangunan jalan tani di setiap ohoi di Pulau Kei Besar.
- Mengembangkan dan meningkatkan produktivitas pertanian tanaman lokal untuk ketahanan pangan.
Peningkatan dan pengembangan potensi pariwisata
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan potensi pariwisata, Maryadat punya empat program, yaitu:
- Penataan dan pengembangan objek wisata potensial prospektif melalui kerjasama tripartit antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan masyarakat ohoi sebagai pemilik lahan.
- Mendorong dan membangun infrastruktur pariwisata secara bertahap dan berkelanjutan, melalui kesepakatan dan persetujuan dari masyarakat pemangku kepentingan.
- Memberikan insentif bagi pengembangan destinasi wisata tematik yang memiliki pasar wisatawan global.
- Memperbaiki manajemen promosi pariwisata daerah sebagai sumber pendapatan yang akan dikelola bersama dengan masyarakat pemangku kepentingan.
Mewujudkan penataan lingkungan hidup yang bersifat sirkular dan mewujdkan pemulihan sekaligus penguatan pemulihan, pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup
Maryadat menaruh perhatian untuk mewujudkan penataan lingkungan hidup yang bersifat sirkular, dan mewujudkan pemulihan sekaligus penguatan pemulihan, pengelolaan, dan perlindungan lingkungan hidup, melalui enam program, yakni:
- Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran, perusakan lingkungan, dan pembakaran hutan.
- Mencegah deforestasi melalui pemanfaatan areal kurang produktif/lahan terdegradasi dan meningkatkan peran serta multi pihak dalam pengawasan potensi kebakaran dan perambahan hutan.
- Mengembangkan hutan kota dan merevitalisasi taman Tabob dan Watwahan menjadi ruang terbuka hijau ramah anak (RTHRA).
- Mengkampanyekan budaya ramah lingkungan seperti mengganti penggunaan kantong plastik dengan bahan ramah lingkungan yang secepatnya bisa didaur ulang.
- Mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik seperi membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum tahan ulang, dan menghindari sedotan plastik.
- Melakukan edukasi dan menyadarkan masyarakat agar mengubah kebiasaan dan berpikir tentang dampak negatif yang ditimbulkan akibat bahan plastik.
Editor: Labes Remetwa