Diharapkan revolusi hijau dan revolusi biru yang digagas ini merangsang petani dan nelayan untuk berusaha.
Langgur, suaradamai.com – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara kembali menggagas revolusi biru (perikanan), setelah sebelumnya melaksanakan revolusi hijau (pertanian) dengan membuka 28 hektar lahan “Ve’e Kes Yang.”
“Kalau ini, dikatakan sebagai revolusi hijau (Ve’e Kes Yang). Kita akan coba untuk membuat revolusi biru, di sektor perikanan,” kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Zainal Arifin Rahayaan ketika menyampaikan sambutan Bupati saat kegiatan panen hasil kebun “Ve’e Kes Yang” di lokasi Danar 1, Rabu (2/8/2020).
Baca juga: Apakah “Ve’e Kes Yang” Berpengaruh terhadap Lesuhnya Pasar Langgur?
Usai kegiatan, kepada suaradamai.com, Arifin mengatakan bahwa gagasan revolusi biru ini sudah dibicarakan dengan Dinas Perikanan, bahkan dengan Rat Famur Danar terkait lokasi dimana program ini akan dilaksanakan.
“Wilayah ini kan daerah pantai ya. Dan itu cukup menjanjikan, kalo dilakukan revolusi biru. Sehingga kebutuhan pangan bisa lengkap dalam artian memenuhi kriteria asas gizi, yaitu B2SA – beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Kalo konsep itu (revolusi biru) bisa diwujudkan, sangat luar biasa,” ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Zainal Arifin Rahayaan.
Baca juga: Bupati Malra: Pengelolaan “Ve’e Kes Yang” Akan Berkelanjutan
Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Malra ini menambahkan, Pemda punya lahan di Ohoi Uf, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan, yang akan dimanfaatkan untuk revolusi biru. Leading sector dalam program ini adalah budidaya perikanan. Pemkab akan membuka tambak dan keramba jaring apung untuk memelihara ikan. Ohoi lain juga diajak bergabung dalam program ini.
“Kalo itu terbentuk, kebutuhan protein terpenuhi, harga ikan bisa ditekan, dan seterusnya,” kata Arifin.
Baca juga: Ke Mana Hasil Panen “Ve’e Kes Yang” Disalurkan?
Menurut Arifin, revolusi biru di Ohoi Uf ini juga diarahkan untuk mendukung rencana pembentukan otoritas industri perikanan – dalam bentuk kawasan – yang kemudian dalam perkembangannya akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Diharapkan revolusi hijau dan revolusi biru yang digagas ini merangsang petani dan nelayan untuk berusaha. Ini sekaligus menjadi embrio bagi pertumbuhan ekonomi di Maluku Tenggara. Selain itu juga mendukung pembangunan pariwisata.
Baca juga: Dinas Pertanian Ketapang Malra Terapkan Smart Irrigation di “Ve’e Kes Yang”
Editor: Labes Remetwa