BerandaEkonomi & PembangunanTingkatkan Daya Saing Pangan Lokal, Polikant Kembangkan Enbal Kalori

Tingkatkan Daya Saing Pangan Lokal, Polikant Kembangkan Enbal Kalori

Enbal kalori merupakan produk gabungan pangan lokal enbal atau singkong dengan tiga komoditi perikanan. Produk ini ditargetkan menjadi oleh-oleh khas Kepulauan Kei.


Langgur, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) mengembangkan “enbal kalori”. Produk ini merupakan gabungan pangan lokal enbal atau singkong dengan tiga komoditi perikanan.

Ketua Tim Riset Inovasi Berbasis Potensi Daerah Polikant, Ismael Marasabessy berharap, produk ini dapat meningkatkan daya saing pangan lokal, baik dari segi nilai gizi dan nilai ekonomi.

“Daya saing ada dua, nilai gizi dan nilai ekonomi. Mudah-mudahan dengan nilai gizi naik, maka harga enbal jadi lebih baik,” ujar Marasabessy di Langgur, Selasa (15/4/2025).

Marasabessy menjelaskan, istilah kalori pada produk enbal kalori merupakan singkatan dari kerang masngur (Atactodea striata), cacing laut laor/laur (Perinereis cultrifera Grube), dan rumput laut (Eucheuma cottonii).

Tim menggabungkan enbal yang mengandung karbohidrat dengan kerang masngur mengandung antioksidan, laor/laur kaya protein, dan rumput laut kaya akan serat dan mineral menjadi enbal kalori.

“Kami mengubah enbal sebagai pangan mengenyangkan, menjadi pangan camilan yang bergizi. Ditambah dengan kemasan yang bagus dan disukai konsumen. Diharapkan dia (enbal kalori) menjadi oleh-oleh khas Kepulauan Kei,” ujar Marasabessy.

Marasabessy menambahkan, pengembangan enbal kalori ini melalui 10 tahapan proses, yakni DED – detail desain engineering atau produk perencanaan, pembuatan purwarupa, uji coba purwarupa, analisis produk yang dihasilkan, analisis kelayakan bisnis, analisis bisnis model canvas, diseminasi, pembuatan paten, dan kerja sama kemitraan.

“Setiap tahapan itu butuh waktu satu bulan. Sehingga ada 10 bulan proses. Saat ini kita di tahapan keempat. Seluruh tahapan ini akan berakhir pada Oktober mendatang,” terang Marasabessy.

Transfer Pengetahuan dan Teknologi

Setelah melalui penelitian, Marasabessy dan kawan-kawan bakal mentransfer pengetahuan dan teknologi pengolahan enbal kalori kepada masyarakat.

Marasabessy harap hasil riset tersebut bisa ditindaklanjuti oleh masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang fokus pada pengembangan pangan lokal enbal.

“Mudah-mudahan hasil ini bisa ditindaklanjuti oleh UMKM. Maka kami akan bekerja sama dengan beberapa OPD, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Pariwisata, Perindag, dan Koperasi dan UKM,” ujar Marasabessy.

Ia juga berharap pemerintah daerah menetapkan enbal kalori sebagai oleh-oleh khas Kepulauan Kei.

Program ekosmira

Pengembangan pangan lokal enbal kalori ini merupakan bagian dari program ekosmira atau ekosistem kemitraan berbasis potensi daerah.

Program yang dibiayai oleh LPDP Kementerian Keuangan, kerja sama dengan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendiktisaintek ini, telah berlangsung sejak tahun lalu.

Pada tahun 2024, Polikant bersama Politeknik Negeri Ambon telah mengidentifikasi permasalahan dan pemetaan potensi daerah Maluku.

Salah satu potensi di Kepulauan Kei yang potensial dikembangkan adalah enbal yang kemudian berupaya ditingkatkan daya saingnya oleh Polikant dengan produk enbal kalori.

Editor: Labes Remetwa


ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -

TERPOPULER

KOMENTAR TERBARU