Wattimury: Pemprov Akan Bentuk BUMD Tangani PI 10 Persen Blok Masela

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dua Ranperda sementara ada pada tahap fasilitasi di Kementerian Dalam Negeri.


Ambon, suaradamai.com – Persiapan untuk menyambut beroperasinya mega proyek Blok Abadi Masela, di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) terus dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku.

Dalam waktu dekat, Pemprov Maluku akan membentuk sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dipersiapkan untuk mengelola participating interest (PI) 10% di blok gas raksasa itu.

Kepastian ini disampaikan Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimury kepada wartawan di gedung DPRD Maluku, Selasa (26/8/2020).

Lucky mengatakan, rencana pembentukan BUMD ini telah disiapkan dengan menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang pembentukan BUMD yang sementara digodok oleh DPRD Maluku untuk nantinya ditetapkan.

Baca juga:Terkait Blok Marsela, PEMASKEBAR Gelar Pertemuan Bersama DPRD Provinsi

Menurutnya, ada dua buah Ranperda yang berkaitan dengan Blok Masela untuk pengelolaan PI 10 %, yakni Ranperda tentang pendirian BUMD PT. Maluku Energi Abadi dan Ranperda tentang penyertaan modal pemerintah daerah kepada PT. Maluku Energi Abadi.

“Ranperda itu sudah ada pada tahap fasilitasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan setelah selesai akan kami tetapkan menjadi peraturan daerah,” kata Lucky.

Dikatakan, dengan penetapan peraturan daerah (Perda) tersebut, maka Gubernur Maluku akan membentuk BUMD yang tugasnya untuk mengelola PI 10% itu. Karena anggaran tersebut cukup besar, maka harus ada BUMD yang kredibel.

Baca juga: DPRD Maluku Intens Bahas Dua Ranperda terkait Pengelolaan Blok Masela

Dalam koordinasi dengan Gubernur Maluku, telah dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam kaitan dengan pengelolaan PI 10% tersebut.

“Beliau telah menyampaikan ke kami para pimpinan DPRD dan Fraksi. Untuk itu, kami ingin PI 10% dan Blok Masela ini bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.

Lucky menambahkan, PI 10% dan Blok Masela ini bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengurangi angka kemiskinan serta mengatasi tingkat pengangguran dan sebagainya.

Dia juga mengaku telah menyampaikan ke Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Maluku serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya agar menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di Maluku untuk menyambut operasinya Blok Masela.

Baca juga: Wattimury Angkat Bicara soal Studi Banding di Tengah Pandemi Covid-19

“Kalau itu tidak dipersiapkan dengan baik, saya yakin kita akan kesulitan di waktu yang akan datang. Kita akan menjadi orang asing di daerah sendiri. Untuk itu, semua generasi muda harus memanfaatkan ini,” ungkapnya.

Untuk itu, politisi PDI-P Maluku ini meminta agar generasi muda Maluku yang sementara menjalankan studi pada bidang Minyak dan Gas (Migas) di Universitas Padjajaran memiliki kualitas dan secepatnya kembali agar bisa diimplementasikan di Maluku. Peluang Pemda melalui Gubernur Maluku telah dibuka seluasnya.

“Gubernur sangat menekankan hal ini. Sehingga mari sama-sama mendukung langkah yang diambil agar Blok Masela dan pengelolaan PI 10% bisa berguna untuk kita semua di Maluku,” tutupnya.

Editor: Labes Remetwa

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU