Dilatih Polikant, Perempuan Nelayan Malra Kembangkan Inovasi Produk Ikan Asap Cair

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terobosan ikan asap cair ini merupakan bagian dari dorongan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).


Langgur, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) terus mendukung pembangunan sektor perikanan di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra). Kali ini, Polikant bersama perempuan nelayan (istri nelayan) di tiga ohoi di Pulau Kei Besar, mengembangkan inovasi produk ikan asap cair.

Terobosan tersebut merupakan bagian dari dorongan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). KKP bersama Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual menggelar kegiatan pelatihan penanganan dan pengolahan hasil perikanan di Ohoi/Desa Watkidat, 26-28 Juni 2023. Kegiatan itu difasilitasi melalui pendanaan hibah GEF-6 CFI Indonesia.

Sebagai perguruan tinggi vokasi yang bergerak di bidang perikanan, dalam kegiatan tersebut, Polikant dipercayakan melatih kelompok wanita nelayan dari Ohoi Watkidat (dua kelompok), Ohoi Ohoilean (satu kelompok), dan Ohoi Ohoirenan (satu kelompok). Total peserta berjumlah 34 orang.

Dosen/Peneliti Polikant Elizabeth J. Tapotubun menjelaskan, ikan asap cair ini merupakan hal yang baru bagi kelompok wanita nelayan di Maluku Tenggara.

Ikan asap cair diolah dengan proses perendaman menggunakan bahan asap cair. Asap cair dihasilkan melalui cara mengkondensasikan atau mengembunkan biomassa dari proses pirolisis (pemanasan tanpa oksigen).

Lenny, sapaan akrab Elizabeth J. Tapotubun, mengawali pelatihan dengan memberikan edukasi kepada peserta tentang ikan asap cair, perbedaan asap cair dengan pengasapan tradisional, jenis-jenis ikan yang diasapi, alat dan bahan yang digunakan, hingga Standar Operasional Prosedur (SOP) proses pengolahan.

Selanjutnya melakukan praktek pengolahan ikan asap cair bersama tiga kelompok tersebut di Rumah Produksi Ohoi Watkidat.

“Kami juga bekerja sama dengan Rumah BUMN Telkom untuk mendesain kemasan produk tersebut,” imbuh dosen yang saat ini melanjutkan studi doktoral di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, kepada Suara Damai, Senin (3/7/2023).

Ia mengatakan, kegiatan tersebut berjalan lancar. Bersama kelompok wanita nelayan, mereka berhasil membuat ikan asap cair dan menyajikannya dalam kemasan yang lebih baik.

Dilansir CFI-Indonesia.id, GEF-6 CFI Indonesia memfasilitasi beberapa peralatan produksi diantaranya freezer, oven, kompor, vacuum sealer, dan peralatan produksi lainnya. Paket bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada peserta.

Editor: Labes Remetwa


Baca juga:

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU