BerandaPendidikanKetua PGRI Maluku Soroti Pemutusan Kontrak Guru, Harapkan Dukungan Gubernur Baru

Ketua PGRI Maluku Soroti Pemutusan Kontrak Guru, Harapkan Dukungan Gubernur Baru

Ratusan Guru di Daerah Terpencil Tak Terima Gaji Sejak Januari 2025


Ambon, suaradamai.com  – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Maluku, Nizam Idary Toekan, menyuarakan keprihatinan atas nasib ratusan guru kontrak yang terdampak kebijakan penghematan anggaran oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari edaran mantan Penjabat Gubernur Maluku, Sadli Ie, yang menginstruksikan pemutusan sejumlah kontrak kerja demi efisiensi anggaran daerah.

Toekan mengungkapkan bahwa sebanyak 240 guru swasta di 11 kabupaten/kota di Maluku, terutama di wilayah terpencil, telah berhenti menerima gaji sejak Januari 2025. Para guru ini sebelumnya menerima honor dari pemerintah daerah sebesar Rp2.600.000 per bulan, sesuai dengan upah minimum provinsi, meskipun mereka mengabdi di sekolah-sekolah yang dikelola oleh yayasan.

“Kami berharap Gubernur Maluku yang baru dapat kembali memberikan perhatian serius terhadap guru-guru swasta ini. Mereka telah memberikan kontribusi nyata dalam pelayanan pendidikan di pelosok-pelosok daerah,” ujar Toekan.

Tak hanya guru swasta, sekitar 140 guru honorer di sekolah negeri juga mengalami nasib serupa. Mereka tak menerima gaji sejak Januari 2025 karena tidak tercatat dalam sistem data Badan Kepegawaian Negara (BKN). Toekan menegaskan bahwa hal ini bukan disebabkan oleh kelalaian guru, melainkan akibat kekeliruan administrasi.

PGRI Maluku telah melayangkan surat resmi kepada DPRD dan Gubernur Maluku, meminta perhatian terhadap nasib para tenaga pendidik yang terdampak.

“Kami mendesak adanya solusi konkret dari pemerintah daerah. Para guru ini adalah garda terdepan pendidikan, pahlawan tanpa tanda jasa yang semestinya dihargai dan dilindungi,” tegasnya.

PGRI menekankan pentingnya komitmen dan dukungan dari kepala daerah agar kesejahteraan guru di Maluku, khususnya di daerah terpencil, tetap terjamin. Dukungan itu dinilai sangat krusial demi keberlangsungan pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh pelosok provinsi.


ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -
- Advertisment -

TERPOPULER

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU