“Agar tidak terjadi penurunan daya beli, setiap daerah diminta mengambil langkah strategis, untuk KKT dilakukan penanaman bawang merah dan cabe di lahan seluas 8 hektar, yang tersebar di 10 kecamatan. Kalau hari ini, kita tanam di lahan 2 hektar, dengan jumlah bibit 3-4 anakan,” tandas Indey.
Saumlaki, Suaradamai.com – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) mulai melaksanakan gerakan menanam cabe dan bawang merah sesuai arahan pemerintah pusat dan dilaunching secara serentak oleh Pemerintah Provinsi Maluku di Kota Ambon, Selasa (20/9). Untuk Tanimbar, dipusatkan pada kawasan pertanian Desa Kabyarat, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel). Hal ini bertjuan untuk menekan laju inflasi di daerah.
Penjabat Bupati Daniel E Indey, disela-sela kegiatan menanam cabe dan bawang merah, mengatakan bahan pangan, khususnya cabe rawit dan bawang merah menjadi salah satu pemicu inflasi, untuk itu salah satu upaya yang dilakukan dengan mengalahkan dan mendorong rakyat di Bumi Duan Lolat untuk penanaman kedua komoditi ini.
“Agar tidak terjadi penurunan daya beli, setiap daerah diminta mengambil langkah strategis, untuk KKT dilakukan penanaman bawang merah dan cabe di lahan seluas 8 hektar, yang tersebar di 10 kecamatan. Kalau hari ini, kita tanam di lahan 2 hektar, dengan jumlah bibit 3-4 anakan,” tandas Indey.
Dikatakan, upaya pemerintah ini menekan laju inflasi melalui sektor pertanian dan memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Menurutnya, bawang merah dan cabe merupakan salah komoditi pertanian yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia, untuk itu perlu adanya gerakan nyata untuk pencegahan inflasi di Tanimbar.
“Kita bersyukur ya untuk KKT tidak masuk dalam daftar inflasi yang tinggi di Maluku. Pasalnya, inflasi merupakan peningkatan harga-harga secara umum dan terus menerus dan dapat merusak perekonomian masyarakat,” tandasnya.
Saat ini harga bahan bahan pangan merangkak naik, ditambah dengan kenaikan BBM, ini tentu akan mempersulit masyarakat. Alhasil gerakan penanaman bawang merah dan cabe, dilakukan agar masyarakat tani semakin giat dan meningkatkan produksi pertanian terutama bahan pangan yang mempengaruhi inflasi.
Baca juga: