Ada dugaan penimbunan Mitan. Sehingga terjadi kelangkaan.
Ambon, suaradamai.com – Mengatasi kelangkaan Minyak Tanah (Mitan) yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Ambon, Komisi II DPRD Provinsi Maluku menggelar rapat bersama dengan PT. Pertamina dan agen minyak.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku Johan Lewerissa di ruang komisi menegaskan, kalau saat ini banyak warga yang mengeluh terjadinya kelangkaan mitan.
“Informasi yang kami terima, ada dugaan penimbunan Mitan. Sehingga terjadi kelangkaan. Makanya, harga mitan melambung naik,” ungkap Lewerissa kepada wartawan usai rapat, Rabu (3/7/2024).
Sebab itu, lanjut dia, DPRD Provinsi Maluku akan melakukan pengawasan untuk pendistribusian Mitan yang dilakukan oleh Pertamina kepada distributor di 11 kabupaten/kota.
“Kelangkaan BBM terjadi karena adanya campur tangan orang-orang tidak bertanggung jawab. Makanya kita harus menelusuri dan mengawasi ketat agar masalah ini dapat diatasi,” kata Lewerissa.
Dia mengakui, untuk pengembangan manajemen agen harus dikembangkan dan memberikan tanggapan sesuai kondisi yang terjadi di lapangan.
Menurut dia, saat ini harga Mitan yang ditetapkan PT. Pertamina adalah Rp4.000 per liter dan yang beredar di masyarakat Rp4.500 per liter.
“Sesuai surat keputusan dari Pemerintah Daerah maka harga minyak dibandrol Rp4.000 per liter,” tandasnya.
Dia berharap, dengan adanya rapat ini dapat mendapat solusi untuk masalah kelangkaan Mitan yang terjadi di Kota Ambon. “Jadi kita sudah dengar bersama apa masalah dan kendala yang terjadi maka dari itu mari kita sama-sama mengawal proses pendistribusian BBM di 11 kabupaten/kota, sehingga tidak ada terjadinya penimbunan yang menyebabkan kelangkaan Mitan,” tutup Lewerissa.