Pemkot Ambon melalui OPD teknis, bersama para kades/raja dan lurah serta stakeholder lainnya, diharapkan dapat bekerja secara konvergensi, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan dalam melaksanakan 8 aksi integrasi stunting.
Ambon, suaradamai.com – Lurah se-Kota Ambon mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) sekaligus penguatan kapasitas percepatan penurunan stunting di Jakarta. Kegiatan tersebut bertempat di Hotel All Season Thamrin, Rabu (9/3/2022).
Sekretaris Kota (Sekot) Ambon Agus Ririmasse ketika membaca sambutan tertulis Wali Kota Richard Louhenapessy, pada pembukaan kegiatan dimaksud mengatakan, pencegahan stunting di masa pandemi haruslah menjadi momentum yang tepat untuk mewujudkan tujuan pembangunan seutuhnya, serta melaksanakan pemerataan kesehatan berkelanjutan, khususnya bagi keluarga miskin dan rentan miskin.
“Tidak semua keluarga miskin anaknya stunting, tetapi sebagian besar anak stunting itu diakibatkan karena kemiskinan. Rumah tangga yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi anak sehingga anak mudah terkena stunting,” ungkap Sekot.
Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Ambon per Oktober 2021, jumlah penduduk miskin 36.191 KK atau 147.270 jiwa yang tersebar di lima kecamatan. Penyebaran penduduk miskin pada semua wilayah membuat tingkat kesulitan dalam penanganan stunting semakin tinggi, apalagi banyak kepala keluarga yang di-PHK di masa pandemi.
“Realitanya seseorang yang tidak bekerja otomatis tidak memiliki penghasilan sehingga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga,” tukas Sekot.
Untuk itu, dalam upaya menurunkan angka stunting menjadi di bawah 14 persen di tahun 2024 yang merupakan target dari program prioritas nasional, Pemkot Ambon melalui OPD teknis, bersama para kades/raja dan lurah serta stakeholder lainnya, diharapkan dapat bekerja secara konvergensi, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan dalam melaksanakan 8 aksi integrasi stunting.
“Saya berharap dengan rapat koordinasi dan penguatan kapasitas ini, semua pihak dapat bersinergi sehingga anak-anak Ambon menjadi anak yang berkualitas sesuai cita-cita Indonesia Layak Anak 2030, dan Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi anak yang cerdas, kreatif, peduli dan memiliki sikap kepemimpinan. Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” tandas Sekot.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah menetapkan 38 desa/negeri dan kelurahan sebagai Lokasi Fokus (Lokus) stunting.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: