Mendorong Pembuatan Bioplastik Rumput Laut Jadi Skema Kompetensi Lulusan Polikant

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Singkatnya, lulusan Polikant akan memiliki kemampuan atau skill membuat bioplastik ramah lingkungan dari rumput laut, serta memiliki sertifikat kompetensi terkait hal tersebut.


Langgur, suaradamai.com – Acara wisuda Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) tahun ini yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Larvul Ngabal, Rabu (7/12/2022) lalu, menampilkan aksi berbeda dari acara-acara wisuda sebelumnya.

Bagaimana tidak, dari ratusan wisudawan yang dikukuhkan oleh Direktur Polikant Jusron A. Rahajaan pagi itu, sekitar 5-6 orang kembali dengan kacamata atau masker selam.

Setelah ditelusuri, para wisudawan tersebut, ternyata ketika lulus tidak hanya mendapat ijazah sebagai tanda telah menempuh pendidikan tinggi, tetapi juga sertifikat atau lisensi sebagai penyelam.

Hal serupa juga didorong oleh Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Matching Fund 2022, A. Malik Serang. Dalam sambutannya pada kegiatan pelatihan pembuatan bioplastik ramah lingkungan berbahan dasar rumput laut, di Ohoidertawun Sabtu (10/12/2022), Serang mendorong agar prosedur pelatihan itu dijadikan skema kompetensi lulusan.

Singkatnya, lulusan Polikant akan memiliki kemampuan atau skill pembuatan bioplastik ramah lingkungan dari rumput laut. Sehingga sama seperti lisensi selam, lulusan Polikant juga mengantongi sertifikat pembuatan bioplastik berbahan dasar rumput laut.

Serang menilai, pelaksanaan Matching Fund yang dilaksanakan oleh Dr. Cenny Putnarubun dkk telah memberikan hasil yang sangat baik. Dimana, bioplastik dari rumput laut itu sudah ada prototypenya dalam bentuk tas plastik dan gelas kemasan.

“Rumput laut bisa diolah menjadi plastik yang ramah lingkungan, dimana plastik tersebut bisa terurai dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. Justru sebaliknya, dapat menyuburkan tanah,” ungkap Serang.

Dengan demikian, Serang menilai, prosedur pembuatan bioplastik ini bisa diusulkan menjadi salah satu skema kompetensi bagi Program Studi (Prodi) terkait.

“Ini tinggal dibahas di tingkat Prodi dengan tim matching fund,” ujar Serang secara singkat tentang mekanisme pembuatan skema kompetensi lulusan.

Editor: Labes Remetwa


Baca juga:

Ikuti suaradamai.com dispot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ronald Tethool

Sosok inspiratif yang berhasil memajukan pariwisata Ngurbloat, Kepulauan Kei, Maluku.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU