Langgur, suaradamai.com – Waktu masih kecil mama saya kadang-kadang sajikan sayur daun lefitar, resep mama sederhana, cili, garam, santan kelapa, itu sudah cukup. Apa adanya sayur daun lefitar mamaku saji dan kami makan dengan lahap. Hehehe… ya enak saja… memang terasa agak pahit, tetapi unik juga aromanya.
Suatu ketika saya terserang sakit mag, bapa saya bilang ambil pucuk daun lefitar lalu hirup saja aromanya. Tetapi saya tidak pernah mencoba untuk menggunakannya. Beberapa waktu lalu, teman saya namanya Pak Tom, secara kebetulan memberitahukan kepada teman saya yang juga menderita sakit mag tentang manfaat dari daun lefitar untuk mengobati sakit maag.
“Cukup satu kali makan saja, pasti sembuh,” ujar Pak Tom sangat meyakinkan. Seketika terdengar suara yang lain kira-kira 3 meter dari tempat duduk kami, seseorang bersaksi.
“Pak Tom sudah beritahukan kepada saya, saya sudah makan satu kali, maag saya pergi dan tidak kembali lagi. Padahal maag saya sudah kronis,” ungkap bapak berbaju dinas itu dengan wajah seius.
“Juga untuk luka baru, sobekan benda tajam,” sambung Pak Tom.
Saya terperanjat, wow, bapaku sudah pernah beritahukan kepada saya tentang obat ini. Saya harus mencoba.
Suatu hari tangan saya terkena goresan pisau cutter, luka agak dalam, tersobek 5 mm. Saya kunya daun lefitar, lalu saya letakan di atas sobekan itu. Setelah 5 menit ampas daun lefitar penuh dengan darah lalu saya buang. Saya tutup luka dengan tangan dan kemudian saya plester. Heran juga, darah tidak keluar lagi. Besoknya 3 hari kemudian tangan saya sembuh, sobekan tertutup seperti biasa. (red)