Sani mengawali karir sebagai staf laboran. Bekerja selama dua tahun tujuh bulan, lulusan Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) ini kemudian diangkat menjadi Kepala Laboratorium PT. Davin Mutiara Ohoiwa.
Langgur, suaradamai.com – Pada edisi sebelumnya, kami mengangkat kisah George Koljaan. Lulusan Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) yang kini menjadi penggiat konservasi teripang. Bersama dengan kelompok yang dipimpinnya, Salterai, mereka berupaya memulihkan populasi teripang di Kepulauan Kei.
Singkat cerita, upaya pemulihan itu dilakukan dengan mengawinkan induk teripang, pemeliharaan larva, hingga pembesaran secara terkontrol di wadah budidaya penkultur, dan penebaran secara alami di Teluk Un, Kota Tual. Tercatat hingga kini sudah ada 8.500 benih yang ditebar.
Suara Damai akan terus mengangkat cerita tentang lulusan Polikant, sebagai upaya mendukung leading sector pembangunan di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, terutama penyiapan sumber daya manusia (SDM) bidang perikanan.
Dari George Koljaan di Kota Tual, kali ini kita beranjak ke Kabupaten Maluku Tenggara, ada Sani Labetubun yang saat ini bekerja sebagai Kepala Laboratorium PT. Davin Mutiara Ohoiwa.
Perjalanan karir Sani dimulai bahkan saat masih berkuliah di Politeknik Perikanan Negeri Tual. Ketika menjadi mahasiswa Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan (TBP) di kampus biru itu, ia mengikuti program magang kerja di tempat ia bekerja saat ini.
Magang kerja merupakan program rutin tahunan yang diselenggarakan oleh kampus untuk menempa sekaligus memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa. Setiap tahun, pihak kampus mengirim mahasiswa ke industri di dalam maupun luar daerah. Kemudian mahasiswa kembali dan melaporkan hasil kerjanya berupa laporan magang dan karya tulis.
Berbeda dengan Sani, ia tidak hanya kembali dengan laporan magang. Ia juga kembali dengan dokumen kontrak kerja sebagai pegawai baru di PT. Davin Mutiara Ohoiwa. “Waktu pulang magang itu sudah tandatangan kontrak. Nanti setelah wisuda langsung kembali bekerja,” tutur Sani kepada Suara Damai lewat telepon, Kamis (20/7/2023).
Bersama dengan teman-teman seangkatan, Sani ikut wisuda pada 7 September 2022. Ia kemudian diterima sebagai staf laboran di laboratorium perusahaan mutiara di Ohoiwa, Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara, pada 22 September tahun yang sama.
Sebagai staf laboran pakan alami, hari-hari Sani bertugas mengkultur/membudidayakan makanan alami berupa beberapa jenis plankton untuk larva kerang mutiara. “Ada empat jenis plankton, yaitu Chaetoceros amammi, Pavlova lutheri, Isochrysis galbana, dan Tetraselmis,” sebut Sani.
Bekerja selama dua tahun tujuh bulan, tepatnya pada April 2022 lalu, Sani diangkat sebagai Kepala Laboratorium. Kali ini tugasnya tidak hanya mengurusi makanan bagi larva kerang. Sani juga berperan dalam pembenihan kerang mutiara, mulai dari pemilihan induk, pemijahan, dan pemeliharaan larva sampai umur 35 hari sebelum diteruskan ke tempat pembesaran di laut.
Sani memiliki empat staf laboran, yang juga merupakan lulusan Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant). “Tiga orang staf laboran pakan alami, satunya untuk pemeliharaan larva,” sebut Sani.
Sani kini punya peran penting dalam siklus budidaya di perusahaan, yaitu memastikan proses pembenihan atau produksi benih kerang mutiara berlajan lancar.
Sebagai Kepala Laboratorium, Sani mengaku bangga karena merupakan perempuan pertama yang menjabat Kepala Laboratorium pada perusahaan milik Robert Sukendi alias Bos Gie. Prestasinya bukan hanya itu, Sani juga yang menyusun SOP pembuatan media agar (untuk kultur pakan alami) yang menjadi standar bagi sejumlah perusahaan mutiara milik Bos Gie.
“Sebelum almarhum Ibu Domi (Dosen Polikant) meninggal, Saya ketemu beliau untuk belajar tentang pembuatan media agar. Jadi datang di sini, saya kembangkan dan saat ini menjadi standar untuk perusahaan lain. Satu bos, tapi beda PT. Itu perusahaan di Morotai (Maluku Utara), Sisir (Kaimana, Papua Barat), Sorong (Raja Ampat, Papua Barat),” tutur Sani.
Sani mengaku, prestasinya itu didapat berkat pengalamannya belajar di Polikant. Banyak hal yang ia dapat di kampus biru, kini menjadi pegangan dalam menjalankan aktivitasnya di perusahaan.
“Belajar di Polikant tidak sia-sia. Lingkungan kampus sangat mendukung lulusan menjadi tenaga profesional. Kami dapat banyak, ilmu, pengalaman, etos kerja, motivasi, banyak,” ujar Sani.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: