Untuk mendapat hasil kompos yang berkualitas, DLH Malra terus melakukan pelatihan bagi pekerja di TPA Isso.
Langgur, suaradamai.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Maluku Tenggara mulai mengolah sampah menjadi pupuk kompos.
“Kami mengubah sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan. Kami harap, ini bisa menjadi pupuk unggul yang siap pakai oleh petani di daerah ini,” kata Kadis DLH Anna Yunus ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (1/2/2021).
Anna menjelaskan, pengolahan sampah mulai dari pembersihan di jalan, Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Setiap pagi petugas kebersihan mulai mengangkut sampah dari TPS di dalam Kota. Sampah-sampah tersebut berasal dari pemukiman, rumah makan. Ada sebagian sampah organik diangkut oleh armada sampah dari sumber sampah langsung tanpa melibatkan petugas sapu jalan.
Proses komposting dilakukan di TPSS dan TPA. Pertama, petugas memilah sampah sesuai sesuai jenis. Sampah organik langsung dicacah dan proses dekomposer pada bak fregmentasi (proses biologi). Selanjutnya, tahap terakhir adalah proses aerob yang berlangsung 1-2 bulan.
Anna mengatakan, produksi kompos per bulan mencapai 1 sampai 1,5 ton kompos siap pakai. Setiap hari material yang terkumpul sebanyak 500 kg sampai 1 ton, tergantung ketersediaan material di sumber sampah.
DLH Malra kemudian menjual pupuk kompos tersebut kepada para petani di Malra. “Harapannya, kita dapat membantu kontribusi ke PAD melalui pengolahan persampahan,” ujar Anna.
Untuk mendapat hasil kompos yang berkualitas, DLH Malra terus melakukan pelatihan bagi pekerja di TPA Isso.
Editor: Labes Remetwa
Produksi kompos di TPA Isso per bulan mencapai 1 sampai 1,5 ton kompos siap pakai.
Baca juga:
KOMENTAR TERBARU