BerandaOpiniPanggilan dan Anak Muda: Menemukan Arah di Tengah Dunia yang Bising

Panggilan dan Anak Muda: Menemukan Arah di Tengah Dunia yang Bising

Oleh Frater Yohanes Devri Maturbongs, S.Fil


Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang penuh dengan pilihan, suara, dan godaan, kaum muda sering kali dihadapkan pada pertanyaan besar: Apa tujuan hidupku? Untuk apa aku di dunia ini? Pertanyaan-pertanyaan ini sesungguhnya adalah awal dari suatu pencarian akan panggilan hidup.

Dalam terang iman Kristiani, panggilan bukan sekadar soal pekerjaan atau karier, melainkan undangan Allah untuk hidup dalam relasi yang mendalam dengan-Nya dan mewujudkan kasih-Nya di dunia ini.

Apa Itu Panggilan?

Panggilan (vocatio) dalam pengertian Kristiani adalah ajakan dari Allah kepada setiap pribadi untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Ini mencakup segala bentuk hidup: hidup berkeluarga, hidup membiara, imamat, maupun hidup selibat dalam pelayanan. Namun, sebelum sampai pada bentuk konkret, panggilan pertama dan utama setiap orang adalah: panggilan untuk menjadi kudus (lih. Gaudete et Exsultate, 10).

Paus Fransiskus dalam Christus Vivit, dokumen pasca Sinode Orang Muda 2018, menyatakan:

“Panggilan kepada kehidupan, panggilan kepada persahabatan dengan Yesus, dan panggilan kepada kekudusan adalah hal-hal yang tidak boleh kita lupakan ketika berbicara tentang panggilan.” (Christus Vivit, 248).

Anak Muda dan Tantangan Menjawab Panggilan

Generasi muda hidup dalam dunia yang terus berubah. Perkembangan teknologi, media sosial, budaya konsumtif, dan tekanan dari lingkungan sering kali membuat mereka gamang, bahkan takut untuk berkomitmen. Dalam dunia yang menomorsatukan kebebasan dan fleksibilitas, gagasan tentang panggilan sering kali terasa seperti “pengorbanan kebebasan”.

Namun justru dalam dinamika inilah, Gereja ingin hadir sebagai pendamping. Panggilan bukanlah penjara, tetapi jalan menuju sukacita sejati. Ketika seorang muda menemukan dan menjawab panggilannya apa pun bentuknya, dia menemukan kedamaian dan makna yang mendalam.

Gereja, khususnya melalui komunitas seperti Orang Muda Katolik (OMK), kelompok kategorial, dan pendampingan rohani, dapat menjadi tempat subur bagi para muda untuk mendengarkan dan merespons panggilan Tuhan dalam hidup mereka.

Menemukan Panggilan: Perjalanan, Bukan Sekali Jadi

Panggilan bukanlah sesuatu yang turun dari langit dalam sekejap. Ia adalah proses pencarian yang melibatkan doa, refleksi, diskresi, dan dialog. Dalam Christus Vivit, Paus Fransiskus menekankan pentingnya pendampingan rohani:

“Setiap orang muda harus dapat merasakan bahwa ia disertai dalam pencarian panggilannya.” (Christus Vivit, 242)

Dalam pendampingan itu, seorang muda dibantu untuk mengenali gerak Roh Kudus dalam hidupnya: Apa yang membuat hatinya berkobar? Di mana ia merasa damai? Apa yang sungguh-sungguh membuatnya hidup?

Menjadi Gereja yang Memanggil

Gereja diundang untuk menjadi “komunitas pemanggil”. Artinya, bukan hanya menunggu kaum muda datang mencari, tetapi proaktif menjangkau, menyapa, dan mendampingi. Liturgi yang hidup, komunitas yang hangat, serta kesaksian para imam, religius, dan keluarga Katolik yang otentik menjadi sarana penting untuk menumbuhkan budaya panggilan.

Penutup: “Jangan Takut!”

Panggilan adalah jawaban atas cinta Allah yang lebih dulu memanggil kita. Ia tidak memaksa, tetapi mengundang. Kepada kaum muda, Paus Fransiskus berseru:

“Jangan takut! Kristus hidup dan menghendaki kalian hidup juga. Dia bersama kalian dan tidak pernah meninggalkan kalian. Ke mana pun kalian pergi, Dia menanti kalian.” (Christus Vivit, 1-2)

Maka, kepada para muda: bukalah telinga dan hatimu. Tuhan berbicara lewat suara hati, lewat pengalaman, lewat orang-orang di sekitarmu. Jangan takut untuk menjawab. Sebab di situlah, kamu akan menemukan dirimu yang sejati.

Referensi:

Francis. Christus Vivit: Seruan Apostolik Pasca Sinode kepada Kaum Muda dan kepada Seluruh Umat Allah. Vatikan: Libreria Editrice Vaticana, 2019. Akses 27 Mei 2025. https://www.vatican.va/content/francesco/id/apost_exhortations/documents/papa-francesco_esortazione-ap_20190325_christus-vivit.html.

Francis. Gaudete et Exsultate: Tentang Panggilan Menuju Kekudusan dalam Dunia Saat Ini. Vatikan: Libreria Editrice Vaticana, 2018. Akses 27 Mei 2025. https://www.vatican.va/content/francesco/id/apost_exhortations/documents/papa-francesco_esortazione-ap_20180319_gaudete-et-exsultate.html.

Gereja Katolik. Katekismus Gereja Katolik. Jakarta: Obor, 1996. Artikel 1–25.

Kongregasi untuk Pendidikan Katolik. Pedoman tentang Panggilan dan Pendampingan Rohani. Vatikan: Tahta Suci, 2017. Akses 27 Mei 2025. https://www.educatio.va/content/dam/cec/Documenti/Orientamenti-Vocazionali-ID.pdf.


ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -
- Advertisment -

TERPOPULER

- Advertisment -

KOMENTAR TERBARU