” Memang ada kewajiban yang mesti dilakukan pihak perusahaan. Jangan cuma melakukan galian C, tetapi sedimentasi mesti di keruk atau dilakukan normalisasi serta reklamasi, agar tidak terjadi luapan air ke depan,” ujar Lewerissa.
Ambon, suaradamai.com– Johan Lewerissa memastikan, akan segera melakukan on the spot, meninjau sekaligus memastikan penyebab dari luapan sungai Sakula di Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, yang sempat melumpuhkan aktivitas bandara dan mobilitas warga beberapa waktu lalu.
Dipastikan Hal tersebut Johan Lewerissa, Ketua Komisi II DPRD Maluku, usai menunda rapat koordinasi karena ketidakhadiran Kadis ESDM dan Kadis Kehutanan Provinsi Maluku.
” Kita harus sikapi meluapnya sungai Sakula secara komprehensif. Untuk itu, dibutuhkan kehadiran mitra-mitra terkait. Kita memang agendakan rapat hari ini namun ditunda karena yang menghadiri rapat hari ini hanya Kadis Lingkungan Hidup,” terang Lewerissa, Senin (01/08/2022) di Balai Rakyat, Karang Panjang, Ambon.
Menurutnya, kita harus punya data termasuk turun melakukan pengawasan dan monitoring ke lapangan. Jadi, tidak hanya sepihak mendengar dari instansi terkait.
Apalagi, kata Legislator dapil Kota Ambon tersebut, sekitar 2019 lalu perusahaan yang beroperasi di sungai itu sempat dipanggil Komisi B (saat ini Komisi II), terkait persoalan di sungai itu.
” Memang ada kewajiban yang mesti dilakukan pihak perusahaan. Jangan cuma melakukan galian C, tetapi sedimentasi mesti di keruk atau dilakukan normalisasi serta reklamasi, agar tidak terjadi luapan air ke depan,” ujar Lewerissa.
Untuk itu, pihaknya berencana melakukan On The Spot, Rabu (03/08/2022). Kuat dugaan, luapan sungai Air Sakula saat hujan deras beberapa hari lalu karena tumpukan sedimen galian C di sungai tersebut.
Baca juga: