Waktu pengasapan lebih cepat, hasil lebih memuaskan. Cocok untuk pelaku UMKM ikan asar skala kecil.
Tual, suaradamai.com – Politeknik Perikanan Negeri Tual (Polikant) terus berinovasi dalam mendukung pengembangan perikanan dan pariwisata di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Termasuk mendukung bisnis pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Untuk hal tersebut, kali ini ada inovasi terbaru dari Kampus Biru itu. Melalui mata kuliah “Rekayasa Alat Penanganan dan Pengolahan Ikan, serta mata kuliah Mikrobiologi Perikanan”, dosen dan mahasiswa semester IV Program Studi Teknologi Hasil Perikanan (THP), menciptakan alat pengasapan yang efektif dan efisien, yang terbuat dari drum bekas.
Pembuatan alat pengasapan ini dilakukan melalui berbagai tahapan dan pengujian. Mulai dari desain, konstruksi alat, hingga uji coba hasil produksi. Bahkan akan dilakukan pengujian daya awet ikan hasil pengasapan dari alat tersebut.
Melalui press rilis kepada Suaradamai.com, Selasa (30/8/2022), Koordinator Mata Kuliah Rekayasa Alat Penanganan dan Pengolahan Ikan Ismail Marasabessy, S.Pi, M.Si menjelaskan, alat pengasapan ini mampu menampung ikan ukuran 20 cm sebanyak 40 ekor, dalam satu kali pengasapan.
Ia menambahkan, bersama dengan rekannya Dani Ngabalin, S.Pi, M.Si dan mahasiswa, mereka juga menghitung lama waktu pengasapan menggunakan alat tersebut. Hasilnya, alat ini mampu memotong waktu pengasapan sekitar 30-40 menit.
Kemudian, juga bersama dengan Dosen Mata Kuliah Mikrobiologi Perikanan Ir. Fien Sudirjo, M.Sc, melakukan pengujian organoleptik. Pengujian ini berupa analisa bau, warna, rasa, dan tekstur.
Hasil produksi menggunakan alat ini diyakini telah memenuhi standar organoleptik dan hasilnya sangat memuaskan. Tidak hanya sebatas itu, tim juga akan menganalisis kandungan mikroba dalam rangka memprediksi daya awet ikan asap dan keamanan pangannya.
Dengan demikian, menurut Marasabessy dan tim, alat ini sangat cocok digunakan oleh pelaku UMKM ikan asar skala kecil yang cukup banyak di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.
Editor: Labes Remetwa
Baca juga: