Persoalan gizi buruk di Indonesia saat ini masih harus ditangani dengan baik dan serius, tidak terkecuali di Kota Tual.
Tual, suaradamai.com – Kepala Puskesmas Tual dr. M. Rifai Kabalmay mengatakan, pihaknya terus melakukan penyuluhan kepada pasien dan masyarakat terkait pencegahan dan penanganan gizi buruk.
“Saat melakukan penyuluhan, masih kami dapati anak-anak yang terkena gizi buruk. Kendala kami di lapangan adalah tidak bisa bekerja sendirian, maka intervensi dapat dilakukan tapi harus melibatkan banyak pihak,” kata Rifai kepada wartawan di ruang kerjanya, belum lama ini.
Dia menambahkan, beberapa hal yang menjadi penyebab gizi buruk di Kota Tual di antaranya persoalan sosial ekonomi dan pengetahuan serta pola pikir masyarakat.
Untuk itu, Puskesmas Tual terus melakukan penyuluhan terkait pencegahan dan penanganan gizi buruk.
Dokter umum itu mengimbau kepada masyarakat, agar lebih berhati-hati memberikan asupan bagi keluarga, terutama di masa pandemi saat ini. Hal yang paling penting, lanjut dia, adalah menjaga pola makan dan makan makanan yang sehat, dengan secara rutin mengkonsumsi sayur, ikan dan buah, agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
“Sebetulnya sejak dulu sudah dianjurkan makan makanan 4 sehat 5 sempurna. Itu artinya makan nasi, sayur dan lauk juga,” jelas Rifai.
“Nah di sini kan kita kaya akan hasil laut, beragam ikan laut bisa kita nikmati, dengan nilai gizi yang tinggi, bagus untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak. Tetapi jarang kita konsumsi dengan berbagai alasan. Saya mau bilang bahwa untuk sehat, kita bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita,” papar dia.
Editor: Labes Remetwa
Beberapa hal yang menjadi penyebab gizi buruk di Kota Tual di antaranya persoalan sosial ekonomi dan pengetahuan serta pola pikir masyarakat.
Baca juga: